Di Tengah Corona, Pemerintah Kaji Insentif untuk Pengelola Jalan Tol

Pemerintah meawacanakan pemberian insentif bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Apr 2020, 19:47 WIB
Kendaraan melintas di tol dalam kota Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (25/2/2020). Dikarenakan ruas jalan yang tergenang usai banjir hari ini membuat banyak pekerja kantoran meliburkan diri dan membuat ruas jalan di Jakarta lengang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengkaji pemberian insentif bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ditengah pandemi virus corona (Covid-19).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan hal ini merupakan usulan dari para pengelola tol mengingat bisnis mereka mulai terpengaruh akibat penyebaran virus corona.

"Kalau insentif untuk jalan tol belum kami usulkan karena kami masih mempelajari ini dari asosiasi tol, BPJT, dari Bina Marga, sedang mengkaji semua. Nanti baru kami akan rapatkan dan difokuskan mau kayak apa ini insentifnya," ujar Basuki di Jakarta, Selasa (7/4/2020).

Basuki menceritakan banyak usulan yang diterima mengenai skema insentif tersebut, mulai dari penambahan konsesi, penyesuaian tarif jalan tol hingga pembebasan pajak-pajak.

"Ini kami akan coba fokuskan, matangkan, baru saya usulkan kepada Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian," ujarnya.


Bekerja dari Rumah, Jasamarga: Kendaraan di Ruas Jalan Tol Turun Signifikan

Pengendara melintasi ruas jalan Gatot Subroto dan Jalan Tol Dalam Kota, Jakarta, Kamis (26/3/2020). Sejak pemerintah melakukan himbauan melakukan seluruh aktivitas dari dalam rumah akibat merebaknya virus corona Covid-19, ruas-ruas jalan Ibu Kota terlihat lengang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Mewabahnya virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, membuat pemerintah mengimbau masyarakat untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah selama dua pekan ke depan. Kondisi ini membuat sejumlah ruas jalan Ibu Kota terpantau lancar. 

Seperti yang terjadi di Tol-Jagorawi Cawang-TMII-Cibubur-Bogor-Ciawi. Demikian pula Ciawi-Bogor-Cibubur-TMII-Cawang.

"Tol Japek II Elevated Cikunir-Tambun-Cikarang-Karawang lancar. Karawang-Cikarang-Tambun-Cikunir lancar. Tol Japek Cawang-Cikunir-Cikarang-Dawuan-Cikampek lancar. Cikampek-Dawuan-Cikarang-Cikunir-Cawang lancar," tulis akun Twitter PT Jasamarga, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).  

Menurut AVP Corporate Communication Jasa Marga, Dwimawan Heru Santoso, telah terjadi penurunan lalu lintas yang cukup signifikan. Salah satunya di Jalan Tol Sedyatmo (Bandara) dan Jalan Tol Bali-Mandara.

"Berdasarkan catatan kami pada periode 16-18 Maret 2020, secara umum memang terjadi penurunan lalu lintas di jalan tol yang dikelola Jasa Marga Group di Indonesia. Terdapat beberapa ruas Jalan Tol Jasa Marga Group yang lalu lintasnya turun signifikan. Contohnya Jalan Tol Sedyatmo (Bandara) dan Jalan Tol Bali-Mandara," kata Heru saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Sabtu (21/3/2020). 

"Namun, juga ada beberapa ruas jalan tol yang lalinnya turun tidak signifikan, serta ada ruas yang relatif normal," sambungnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya