Lockdown Sering Dilanggar, Paris Larang Warga Berolahraga di Luar Ruangan Siang Hari

Pemerintah Paris, Prancis memperketat aturan lockdown dengan melarang olahraga di luar ruangan untuk mencegah penyebaran COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Apr 2020, 15:00 WIB
Seekor bebek berjalan di sebuah ruas jalan di Paris, Prancis (6/4/2020). Prancis memberlakukan lockdown nasional selama dua pekan mulai 17 Maret lalu, yang kemudian diperpanjang hingga 15 April. (Xinhua/Aurelien Morissard)

Liputan6.com, Jakarta Berbagai cara terus dilakukan banyak wilayah dan negara di dunia dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19. Yang terbaru, pemerintah wilayah Paris, Prancis dikabarkan melarang aktivitas berolahraga di luar rumah.

Dilaporkan France24, dikutip Rabu (8/4/2020), larangan ini diumumkan pejabat Paris pada Selasa waktu setempat karena banyaknya pelanggaran lockdown.

Pada 17 Maret lalu, Prancis resmi melakukan lockdown secara nasional untuk cegah COVID-19. Orang-orang diperbolehkan keluar rumah untuk tujuan tertentu dan penting, termasuk berolahraga seperti berjalan kaki atau jogging sendirian dalam jarak satu kilometer dari rumah mereka.

Namun di akhir pekan yang cerah, banyak warga Paris yang keluar rumah dan memanfaatkan waktu tersebut untuk jogging, jalan-jalan, berkumpul dalam sebuah kelompok. Hal ini terus terjadi meski polisi sudah memberikan denda.

Hal ini memicu pemerintah Paris memperketat aturan lockdown. Mereka mengeluarkan larangan olahraga individu di luar ruangan pada pukul 10 pagi sampai 7 malam dan berlaku mulai Rabu waktu setempat.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini


Catat Rekor Kematian Tertinggi

Petugas medis membawa pasien virus corona COVID-19 di Stasiun Gare d'Austerlitz di Paris, Prancis, Rabu (1/4/2020). Prancis mengerahkan kereta kecepatan tinggi untuk mengevakuasi pasien COVID-19 dari Paris ke wilayah Brittany. (Thomas SAMSON/AFP/POOL)

Larangan ini juga sebagai tindak lanjut dari desakan Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner untuk memperketat pembatasan aktivitas di luar rumah.

"Setiap ekskursi dihindari untuk membantu melawan epidemi," kata Walikota Paris Anne Hidalgo dan kepala polisi Didier Lallament dalam sebuah pernyataan resminya.

Pada Senin lalu, Menteri Kesehatan Prancis Oliver Veran mengumumkan rekor kematian tertinggi akibat COVID-19 yaitu 833 orang dalam 24 jam. Sementara itu, 478 orang dibawa ke perawatan intensif awal pekan ini. Angka ini lebih tinggi dibanding hari-hari sebelumnya.

"Ini belum berakhir," kata Veran. Maka dari itu, dia meminta agar masyarakat tetap di rumah dan melanjutkan upaya pencegahan virus corona tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya