Tiba di Indonesia, Alat Tes Corona Asal Swiss Baru Bisa Dipakai Pekan Depan

Instalasi Alat Tes Corona PCR Asal Swiss di rumah sakit di Jakarta memakan waktu cukup lama.

oleh Athika Rahma diperbarui 08 Apr 2020, 16:45 WIB
Petugas memeriksa alat pendukung perawatan pasien virus corona COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan BUMN telah bernegosiasi dan mendatangkan alat tes Corona bermetode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Alat tes tersebut telah tiba di Indonesia dan siap dipasang serta digunakan. Namun, karena instalasi di rumah sakit di Jakarta memakan waktu cukup lama, Arya menyatakan alat tes ini baru bisa digunakan minggu depan.

"Di Jakarta, minggu depan bisa diinstal karena proses pembangunannya harus terjaga, jangan sampai virusnya menyebar kemana-mana, jadi negative pressure," papar Arya dalam telekonferensi bersama BNPB, Rabu (8/4/2020).

Lebih lanjut, alat yang didatangkan dari laboratorium asal Swiss, Roche, tersebut antara lain 2 unit automatic RNA extractor dengan kapasitas 1.000 sampel per hari (500 spesimen per 1 alat), ditambah dengan 18 unit light cycle detector dengan kapasitas pengujian 500 sampel per hari.

"Jadi kalau seluruh alat sudah diinstal semua, maka satu hari bisa mencapai 10 ribu (sampel yang dites). Sebulan kira-kira bisa 300 ribu sampel karena tes yang dilakukan sangat cepat," ujar Arya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Hasil Bisa Lebih Cepat

Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Arya melanjutkan, dua hari yang lalu Menteri BUMN Erick Thohir dan beberapa jajaran pemangku kepentingan sudah mengecek alat tersebut di salah satu rumah sakit di Jakarta.

Dengan alat tersebut, proses pendataan sampel apakah terinfeksi virus Corona atau tidak akan diketahui lebih cepat.

"Inilah langkah cepat yang dilakukan untuk antisipasi kondisi Corona di Indonesia, karena semuanya hampir seluruh negara berebut mendapatkan alat tes ini," kata Arya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya