Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan BUMN telah bernegosiasi dan mendatangkan alat tes Corona bermetode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Alat tes tersebut telah tiba di Indonesia dan siap dipasang serta digunakan. Namun, karena instalasi di rumah sakit di Jakarta memakan waktu cukup lama, Arya menyatakan alat tes ini baru bisa digunakan minggu depan.
Advertisement
"Di Jakarta, minggu depan bisa diinstal karena proses pembangunannya harus terjaga, jangan sampai virusnya menyebar kemana-mana, jadi negative pressure," papar Arya dalam telekonferensi bersama BNPB, Rabu (8/4/2020).
Lebih lanjut, alat yang didatangkan dari laboratorium asal Swiss, Roche, tersebut antara lain 2 unit automatic RNA extractor dengan kapasitas 1.000 sampel per hari (500 spesimen per 1 alat), ditambah dengan 18 unit light cycle detector dengan kapasitas pengujian 500 sampel per hari.
"Jadi kalau seluruh alat sudah diinstal semua, maka satu hari bisa mencapai 10 ribu (sampel yang dites). Sebulan kira-kira bisa 300 ribu sampel karena tes yang dilakukan sangat cepat," ujar Arya.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Hasil Bisa Lebih Cepat
Arya melanjutkan, dua hari yang lalu Menteri BUMN Erick Thohir dan beberapa jajaran pemangku kepentingan sudah mengecek alat tersebut di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Dengan alat tersebut, proses pendataan sampel apakah terinfeksi virus Corona atau tidak akan diketahui lebih cepat.
"Inilah langkah cepat yang dilakukan untuk antisipasi kondisi Corona di Indonesia, karena semuanya hampir seluruh negara berebut mendapatkan alat tes ini," kata Arya.
Advertisement