Liputan6.com, Kendari - Pandemi Corona Covid-19, dampaknya terasa hingga ke wilayah Sulawesi Tenggara. Dari 17 kabupaten dan Kota, sudah 5 orang dinyatakan positif, 10 orang PDP, dan 540 lainnya berstatus ODP.
Tidak hanya itu, banyak warga yang berprofesi sebagai pedagang dan pengusaha kecil terpaksa berhenti sementara beraktivitas. Mata pencaharian mereka banyak terganggu karena tak bisa banyak beraktivitas diluar rumah usai adanya larangan berkumpul dari pemerintah.
Pangdam XIV Hasanuddin Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Andi Sumangerukka turun langsung di wilayah Sulawesi Tenggara, Rabu (8/4/2020). Di antaranya, pengecekan kesiapan Rumah Sakit dr Ismoyo Kendari (RS Korem) untuk penanganan pasien Covid1-19, bantuan sembako dan penyaluran Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis di wilayah Sultra.
Baca Juga
Advertisement
Dia menyatakan, kesiapan fasilitas kesehatan TNI Angkatan Darat (AD) menghadapi pandemi Corona covid-19 harus benar-benar dipastikan. Salah satunya, posisi Rumah Sakit Korem sebagai penyangga rumah sakit rujukan.
Agar mampu ikut ambil bagian dalam menangani pasien Covid-19, harus bisa memenuhi standar pada ruang isolasi dan ruang isolasi mandiri. Kedua fasilitas ini, sudah dimiliki RS Korem Kendari.
"RS Korem ini, rumah sakit penyangga. Ketika eskalasi besar, maka posisinya bisa saja menjadi rumah sakit rujukan," ujar Andi Sumangerukka.
Saat ini, RS Korem Kendari yang sebelumnya dikenal dengan keberadaan sejumlah dokter bedah handal di Kota Kendari, memiliki kesiapan fasilitas yang bisa membantu antisipasi penanganan pasien Corona Covid-19. Dari hasil peninjauan sementara, sudah ada persiapan tempat isolasi sebanyak 64 tempat tidur. Bagi warga berstatus ODP, maka ada tempat isolasi dalam bangunan tenda darurat berisi 10 tempat tidur.
Salurkan 2000 APD dan Sembako
Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen Andi Sumangerukka bersama jajaran menyalurkan 2000 alat pelindung diri dan 600 alat rapid test corona Covid-19 kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Penyerahan diberikan langsung kepada Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan pejabat daerah, Rabu (8/4/2020).
Selain itu, disumbangkan pula 300 paket sembako untuk ibu rumah tangga dan buruh yang terdampak pandemi Corona di Kota Kendari. Paket sebanyak ini, diberikan secara bertahap di Korem 143 Haluoleo.
Andi Sumangerukka menyatakan, sampai hari ini, APD bagi tenaga medis dan masyarakat sangat sedikit jumlahnya. Hal ini disebabkan, stok yang tersedia di pusat memang sangat sedikit.
"Ketika kebutuhan masyarakat besar, maka jumlah yang ada juga harus besar, Ini yang harus jadi perhatian," ujar Andi Sumangerukka.
Penyaluran bantuan 300 paket sembako, ditujukan bagi warga kurang mampu di Kota Kendari. Kebanyakan dari mereka, terdiri dari ibu rumah tangga dan lansia. Penyerahan awal, diberikan pada 25 orang warga di Korem 143 Halu Oleo.
"Jangan dilihat nilainya, namun niat kami. Ini sebagai empati Kodam XIV Hasanuddin dan Korem 143 Halu Oleo terhadap masyarakat yang terkena dampak Covid-19," ujar Andi Sumangerukka.
Selain sembako, Andi Sumangerukka juga menyerahkan bantuan uang tunai kepada warga yang hadir. Terkait pemberian bantuan ini, mantan Komandan Korem 143 Halu Oleo itu hanya memyatakan sebagai bentuk kepedulian dan enggan dibesar-besarkan.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi menyatakan simpati yang besar kepada Pangdam XIV Hasanuddin dan jajaran. Dia menyebut, meskipun situasi sedang sulit namun Pangdam bersama anggotanya masih peduli terhadap warga terdampak.
"APD dan rapid test ini akan diberikan dan digunakan oleh tenaga medis dan warga yang membutuhkan, salah satunya untuk memastikan kondisi kesehatan mereka saat beraktivitas di masyarakat," kata Ali Mazi.
Saksikan juga video pilihan berikut ini :
Advertisement