Jangan Asal, perhatikan Hal Penting Ini Saat Ganti Aki

Memiliki dua pilihan, aki yang banyak beredar saat terdiri dari aki basah dan kering. Khusus pergantian aki basah atau MF (Maintenance Free), pemilik kendaraan harus memperhatikan beberapa hal penting, salah satunya ampere pada aki.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 09 Apr 2020, 07:12 WIB
Ilustrasi pengecekan voltase aki motor

Liputan6.com, Jakarta - Aki yang banyak beredar di pasaran terdiri dari dua jenis, yakni aki basah dan kering. Khusus pergantian aki basah atau MF (Maintenance Free), pemilik kendaraan harus memperhatikan beberapa hal penting, salah satunya ampere pada aki.

Jika pemilik kendaraan menyematkan ukuran ampere yang lebih kecil, dampak yang dihasilkan ialah overcharge. Hal ini terjadi karena suplai arus dari sepul (generator) dan regulator sangat besar.

Seperti dilansir Federal Oil, rentang perbandingan antara aki dan sepul pengisian lazimnya sebesar 10 persen. Apabila aki berukuran 12 ampere, pengisian harus 10 persen di bawahnya.

Sebaliknya, jika kapasitas ampere pada aki terlalu besar, pemilik kendaran harus mengubah gulungan sepul pengisian dan regulator sesuai kebutuhan.

Apabila tak dilakukan, maka aki yang digunakan akan cepat soak, karena dioda di dalam regulator tak mampu mengendalikan arus yang mengalir.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Cukup Naikan Satu Step

Tidak semua ukuran dioda sama di setiap sirkuit regulator. Merek dan jenis mobil merupakan faktor penentu ukuran seperti apa yang disematkan pada kendaraan.

Karena itu, pemilik kendaraan wajib memperhatikan ukuran ampere aki saat melakukan pergantian komponen. Kalau memang membutuhkan ukuran yang lebih besar, cukup naik satu step dari ukuran standar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya