Liputan6.com, Jakarta - Menjadi salah satu penyebab kenaikan harga kendaraan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menyentuh angka Rp16 ribuan hingga saat ini.
Meski mengalami kenaikan cukup signifikan di tengah Pandemi Corona Covid-19, PT Toyota Astra Motor (TAM) menegaskan pihaknya belum memiliki keinginan untuk menaikkan harga jual kendaraannya.
Baca Juga
Advertisement
"Harusnya satu sampai dua bulan enggak ada kenaikan harga. Karena kondisi sekarang orang masih survival dan berfokus pada kebutuhan basic terlebih dahulu," kata Interactive Communication Department Head PT Toyota Astra Motor, Dimas Aska di Jakarta.
Sepanjang tahun ini, pabrikan otomotif asal Jepang tersebut mengaku baru menaikkan harga kendaraan satu kali untuk menyesuaikan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB).
"Tidak bisa tiba-tiba langsung berubah dengan kenaikan harga. Kita di April enggak ada kenaikan harga karena dolar. Sebenarnya ada penyesuaian untuk Fortuner itu pun karena BBN. Penyesuaian harga itu baru sekali doang, sampe sekarang belum ada yang naik," ujar Dimas.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Selalu Memperhatikan Harga Jual
Walau begitu, Dimas mengaku pihaknya selalu memperhatikan harga jual kendaraannya setiap bulan. Namun, di tengah pandemi yang terjadi saat ini, Ia tak bisa memastikan apakah hal tersebut masih bisa dilakukan.
"Pada dasarnya penyesuaian harga dilakukan tiap bulan tanpa harus ada kenaikan. Jadi memang studinya dilakukan tersu. Tapi dengan kondisi sekarang belum bisa kita tentukan apakah di satu poin tertentu mnasih sama atau tidak," tuturnya.
Advertisement