2.500 Tukang Cukur Asgar Pilih Pulang Kampung karena Sepi Pelanggan

Dalam satu hari tiap gerai pangkas rambut asgar bisa mengantongi minimal Rp 200 ribu.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2020, 20:45 WIB
Agar tak ketinggalan zaman, tukang pangkas Asgar harus memahami teknik pangkas dan tren rambut terbaru. Foto: (Jayadi Supriadin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona membuat banyak orang menderita. Tak hanya pasien yang telah terjangkut virus tersebut, sektor-sektor lain di luar kesehatan juga ikut terdampak. Bisnis pangkas rambut asal Garut atau biasa di sebut Asgar pun juga ikut menderita.

Ketua Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPRG), Irawan mengatakan, sejak awal maret 2020 secara bertahap sebanyak 2.500 pekerja asgar terpaksa pulang kampung, setelah usahanya gulung tikar akibat dihantam wabah Corona.

"Karena banyak gerai asgar yang tersebar di wilayah Indonesia, kehilangan konsumen hingga 100 persen," kata Irawan melalui sambungan telepon pada Rabu (8/4/2020).

Padahal, Irawan menyebut dalam satu hari tiap gerai pangkas rambut asgar bisa mengantongi minimal Rp 200.000, sebelum datangnya virus mematikan asal kota Wuhan.

Walhasil sebagai pekerja informal yang tidak memiliki pendapatan tetap layaknya PNS, tentu para seniman rambut tersebut dibuat pusing untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup disaat kondisi ekonomi sedang sulit.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Bantuan Pemerintah

Agar tak ketinggalan zaman, tukang pangkas Asgar harus memahami teknik pangkas dan tren rambut terbaru. Foto: (Jayadi Supriadin/Liputan6.com)

Oleh karena itu, Irawan berharap uluran bantuan pemerintah baik berupa uang tunai maupun sembako, segera diberikan kepada para pekerja informal karena bagian dari masyarakat yang terdampak pandemi corona.

Dirinya tak lupa berpesan kepada rekan seprofesi yang masih membuka bisnisnya, untuk senantiasa menjaga kesehatan dan mematuhi aturan pemerintah agar terhindar dari risiko tertular virus covid-19.

Reporter : Sulaeman

Sumber : Merdeka.com

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya