Gairah Membalap Valentino Rossi di MotoGP Terhalang Badai Corona Covid-19

Tertundanya MotoGP 2020 membuat Valentino Rossi sulit ambil keputusan penting di kariernya. Apakah dia pilih pensiun saja?

oleh Defri Saefullah diperbarui 09 Apr 2020, 08:00 WIB
Aksi pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, pada MotoGP Inggris 2019, di Sirkuit Silverstone, Minggu (25/8/2019). (AFP/Adrian Dennis)

Liputan6.com, Roma- Valentino Rossi bakal menjalani musim terakhir dengan Monster Energy Yamaha pada MotoGP 2020. Musim ini jadi penentuan apakah Rossi bakal terus membalap atau pensiun.

Namun pandemi virus corona covid-19 sudah membuat MotoGP terhenti. Saat ini setidaknya sudah ada 7 seri balapan yang terhenti karena virus berbahaya ini.

Direktur Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli menyesalkan terhentinya MotoGP karena Corona Covid-19. Dia mengatakan tertundanya MotoGP membuat Valentino Rossi kesulitan ambil keputusan.

Valentino Rossi seperti biasa ingin menganalisa ketangguhannya di MotoGP 2020. Kalau bicara gairah balap, Meregalli meyakini Rossi masih ingin terus membalap.

"Saya berharap kita bisa membalap secepatnya, jadi dia masih punya waktu untuk ambil keputusan," ujarnya seperti dikutip crash.

"Kalau dia mendasari keputusan berdasarkan gairah, saya bisa pastikan dia bakal terus membalap. Ini keputusan dia, dan tentu tidak mudah."

 


Hengkang

Aksi pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, di Sirkuit Le Mans, Prancis, Sabtu (18/5/2019). (AFP/JEAN-FRANCOIS MONIER)

Apapun yang terjadi Rossi sudah tak di tim pabrikan Yamaha lagi tahun depan. Posisi dia sudah digantikan Fabio Quartararo.

Meski begitu, pabrikan akan memberi dukungan bagi Valentino Rossi untuk membalap di tim satelit bersama Petronas Yamaha.

"Tak bisa menanti keputusan Rossi, tapi kami punya solusi untuk mempertahankan dia. Kami bakal memberi paket motor tim pabrikan bagi dia di tim satelit."

Meski begitu, bos Petronas Razlan Razali dikabarkan ogah melepas Fabio Quartararo kalau MotoGP 2020 gagla berlangsung. Meregalli tegas membantah ini.

"Saya baca itu juga, kalau MotoGP 2020 dibatalkan, 2021 akan berjalan seperti kontrak yang tertera," ujarnya.

 


Terhenti

 

Yamaha sebenarnya siap gaspol menjalani MotoGP 2020. Para pembalap mereka unggul di lima kali dari enam kali tes pramusim yang sudah digelar.

"Kami kecewa kalau melihat dari sisi sport. Rossi juga meski ban cepat aus di Qatar, juga cepat. Penundaan ini merugikan kami," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya