Menanti Data Pengangguran AS, Saham di Asia Pasifik Bergerak Variatif

Saham-saham di Asia Pasifik bergerak variatif pada perdagangan Kamis pagi.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Apr 2020, 08:43 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Asia Pasifik bergerak variatif pada perdagangan Kamis pagi menjelang rilis laporan klaim pengangguran Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari CNBC, Kamis (9/4/2020), di Korea Selatan, Kospi melonjak 1,48 persen karena saham produsen mobil Hyundai Motor melonjak hampir 6 persen. Sementara indeks Kosdaq naik 1,43 persen.

Saham di Australia juga naik, dengan S&P/ASX 200 naik 1,24 persen. Namun, Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,23 persen. Indeks Topix juga menurun 0,8 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,7 persen lebih tinggi.

Di depan data ekonomi, laporan klaim pengangguran AS untuk minggu yang berakhir 4 April ditetapkan akan keluar pada pukul 8:30 pagi ET Kamis, dengan lebih dari lima juta diperkirakan telah mengajukan pengangguran minggu lalu karena negara terus bergulat dengan pandemi coronavirus.

Hugh Young dari Aberdeen Standard Investments mengatakan pada hari Kamis bahwa angka-angka di bagian pengangguran kemungkinan akan terlihat cukup buruk.

"Kami telah melihat kenaikan awal yang singkat dan tajam (dalam pengangguran) dan saya pikir ketika industri lain menilai dampaknya pada bisnis mereka, bahkan ketika bisnis mereka dalam kondisi yang layak, akan melihat pemotongan biaya lebih dan lebih lagi," kata Young.

"Saya pikir, ini akan menjadi sangat brutal dalam beberapa bulan mendatang," lanjut dia.

Reuters melaporkan, di Asia, Bank of Korea mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah. Itu sebagian besar sejalan dengan harapan sebagian besar analis yang disurvei oleh Reuters.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya