Boleh Pulang, Pasien Sembuh di Balikpapan Jadi Juru Kampanye

Tiga pasien sembuh di Kota Balikpapan, Kaltim diijinkan pulang ke rumah dan akan dijadikan juru kampanye Covid-19.

oleh Abdul Jalil diperbarui 09 Apr 2020, 12:02 WIB
Wali Kota Balikpapan Rizal Efendy bersama tiga pasien sembuh.

Liputan6.com, Balikpapan - Tiga pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur sudah dibolehkan pulang. Proses pemulangan dipimpin langsung oleh Wali Kota Balikpapan Rizal Efendy.

Ketiga pasien sempat dipindahkan dari ruang isolasi di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan ke sebuah mess milik Pemkot Balikpapan. Pemindahan ini dilakukan untuk persiapan kepulangan pasien sambil menunggu hasil uji swab terakhir.

“Kita bersyukur mereka sudah sembuh, mudah-mudahan sehat terus dan mohon masyarakat bisa menerima dengan baik,” kata Rizal, Kamis (9/4/2020).

Untuk meningkatkan kewaspadaan, Rizal Efendy juga meminta penyintas Covid-19 ini menjadi juru kampanye di tengah masyarakat. Tujuannya agar masyarakat lebih serius mengantisipasi penyebaran virus di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

“Kita berharap mereka bisa menjadi juru kampanye kita untuk mengingatkan masyarakat agar terus waspada," tambah Rizal.

Rizal juga meminta masyarakat untuk terus menjaga diri dengan tetap berada di rumah. Sebab Kota Balikpapan kini sudah disebut sebagai daerah terjangkit karena sudah terjadi penularan lokal Covid-19.

Simak juga video pilihan berikut:


Apresiasi Untuk Tenaga Medis

Salah satu pasien sembuh asal Kota Balikpapan saat meninggalkan rumah sakit.

Penyintas Covid-19 mengapresiasi kinerja tenaga medis dalam menangani mereka. Selain harus rutin lakukan pemeriksaan, para tenaga medis harus berpakaian dengan sangat lengkap untuk melindungi diri.

“Apalagi saya dengar mereka juga diisolasi, tidak boleh bertemu keluarga, itu dilakukan demi kami,” kata Muhammad Wahib Herlambang, salah satu pasien sembuh dari Covid-19.

Pelayanan yang diberikan selama isolasi juga sangat maksimal. Pasien positif Covid-19 mendapatkan perhatian yang cukup dan pemenuhan kebutuhan yang tepat.

“Kami rutin dapat pemeriksaan kesehatan, tak ada kekurangan. Mereka selalu memastikan kami tidak ada gejala klinis,” kata Wahib.

Dia juga meminta masyarakat untuk memberikan semangat ke petugas medis karena tugas yang sangat berat itu. Masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah dan menerapkan jaga kontak fisik untuk mencegah penularan.

“Saya lihat sendiri dan saya sering berbincang dengan mereka, mau periksa saya harus pakai APD lengkap dan itu butuh waktu dan perjuangan,” katanya.

Wahib bersyukur dirinya kini sudah dinyatakan sembuh dan bisa pulang ke rumah dengan anak dan istri. Namun itu tidak bisa dilakukan tenaga medis.

“Dokter dan perawat masih berjuang di sana, kita doakan yang terbaik buat mereka,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya