BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I Masih 4,7 Persen

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan turun drastis

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2020, 18:15 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan penjelasan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (20/6/2019). RDG Bank Indonesia 19-20 Juni 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 sebesar 2,3 persen. Wabah virus corona faktor utama terkoreksinya pertumbuhan ekonomi.

Prediksi itu merupakan skenario berat dari hasil diskusi antara Bank Indonesia, Menteri Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan laporan Gugus Tugas Penanganan Covid-19, virus corona akan mencapai puncaknya pada bulan Juni dan Juli. Sehingga pertumbuhan ekonomi pun terkoreksi lebih dalam.

"Skenario berat itu 2,3 persen pertumbuhan ekonomi di 2020," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (9/4).

Pada kuartal pertama BI memprediksi pertumbuhan ekonomi di angka 4,7 persen. Mengalami penurunan cukup dalam di kuartal kedua hingga 1,1 persen.

Lalu pada kuartal tiga naik tipis menjadi 1,3 persen. Lalu kembali optimis di kuartal keempat sebesar 2,4 persen.

"Itulah yang kemudian disepakati bersama dan itu jadi acuan," kata Gubernur BI.

 


Defisit APBN Melebar

Ilustrasi APBN

Prediksi itu yang menjadi dasar berbagai stimulus diberikan pemerintah ke berbagai sektor. Setidaknya pemerintah menyuntikan dana hingga Rp 405 triliun dalam menanggulangi dampak wabah virus corona.

Akibatnya defisit fiskal untuk pertama kalinya lebih dari 3 persen dari PDB. Yakni 5,7 persen di tahun 2020.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya