PGN Ambil Alih Pasokan Gas di Blora Pasca CPP Gundih Terbakar

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menggunakan Compressed Natural Gas (CNG) untuk memasok gas ke pelanggan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Apr 2020, 19:30 WIB
Pengolahan Gas Gundih Cepu di Blora Terbakar. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menggunakan Compressed Natural Gas (CNG) untuk memasok gas ke pelanggan. Hal ini disebabkan pasokan gas pipa terhenti akibat insiden terbakarnya faslitas pusat pengolahan gas Central Processing Plant atau CPP Gundih, Blora, Jawa Tengah.

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini, serta untuk menjadi maklum adanya. Kami berupaya agar perbaikan dapat dilaksanakan sesuai dengan estimasi waktu yang telah ditentukan, sehingga pelanggan dapat kembali menikmati gas sebagai energi baik yang efisien," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama di Jakarta, Kamis (9/4/2020).

PGN melalui PT Gagas Energi Indonesia (GAGAS) akan melakukan mendatangkan pasokan CNG dari Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan rata-rata harian Pelanggan Gaskita di Semarang sebesar 1100 - 1300 m3 dan Pelanggan Jargas di Blora sebesar 280 - 300 m3.

"PGN juga memastikan kehandalan pasokan gas di wilayah tersebut atau wilayah yang terdampak dari insiden CPP Gundih ini," tuturnya.

 


Hingga Kembali Normal

Operasi Central Processing Plant (CPP) Gas Gundih, area Thermal Oxidizer (TOX) kebakaran, Kamis (09/04/2020). (Foto: Liputan6.com/Pertamina/Felek Wahyu)

Agar kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi, penyaluran gas dengan moda CNG akan berlangsung sampai dengan penyaluran gas dari CPP Gundih kembali normal.

"PGN berupaya agar dampak dapat diminimalisir sehingga penyaluran gas dapat dilakukan secara normal kembali," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya