Liputan6.com, Jakarta - Seleksi calon pasukan pengibar bendera pusaka tingkat nasional atau Paskibraka Nasional 2020 tetap diadakan.
Melihat kondisi Indonesia yang tengah berjuang melawan wabah Virus Corona, seleksi anggota Paskibraka Nasional 2020 dilakukan secara daring atau online, seperti yang tertuang di dalam surat Nomor PP.00.00/4.9.1/D-II.1/IV/2020 tanggal 9 April 2020 tentang Pengiriman Dokumen Calon Paskibraka Nasional 2020.
Advertisement
Pelaksanaan seleksi calon Paskibraka tingkat Kabupate/Kota dan Provinsi harus mengacu pada protol kesehatan tentang COVID-19 dan protokol kewaspadaan pencegahan wabah COVID-19 bagi kegiatan kepemudaan.
Selanjutnya, seleksi di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi, dilakukan secara daring. Mengacu pada Permenpora nomor 14 tahun 2017 tentang penyelenggaraan kegiatan paskibraka, seleksi yang bersifat tertulis dapat dilakukan melalui surat eletronik (email) atau tautan situs yang nanti akan diberikan kepada calon peserta untuk dapat mengunggah dokumen yang dibutuhkan.
Sedangkan untuk seleksi yang membutuhkan tatap muka seperti wawancara, samapta, baris berbaris, dan parade, akan dilakukan menggunakan aplikasi seperti Google Meeting, Zoom cloud, dan lainnya.
Selanjutnya, jika diharuskan untuk tatap muka, tetap harus mengacu pada protokol kesehatan, seleksi pemanggilan calon Paskibraka dilakukan secara bertahap.
Saat penentuan tahap akhir atau Pantuhir, dilakukan secara daring. Dan, terkait tanggal pengumpulan berkas atau dokumen calon Paskibraka Nasional 2020, yang semula diterima paling lambat 27 Mei 2020, menjadi 6 Juli 2020.
Surat yang diterima Diary Paskibraka Liputan6.com ditandatangi Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dr H M Asrorun Ni'am Sholeh, MA.
