Kabupaten Bogor Butuh 240 Tenaga Medis untuk Bentuk RS Darurat Corona Covid-19

Terdapat 168 unit tempat tidur di 44 kamar di RS Darurat Corona Covid-19 tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2020, 23:36 WIB
Polresta Bogor mengerahkan mobil water cannon untuk melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan Tugu Kujang, Bogor, Selasa (31/3/2020). Penyemprotan disinfektan secara menyeluruh di wilayah Kota Bogor itu guna mencegah memutus rantai penyebaran virus corona. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina menyebutkan bahwa pihaknya membutuhkan sebanyak 240 tenaga medis untuk membentuk Rumah Sakit (RS) Darurat Corona Covid-19 di Balai Diklat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang berlokasi di Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Jawa Barat.

"Pemkab Bogor membutuhkan 28 dokter umum, delapan dokter spesialis dan 212 paramedis," ujarnya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (9/4/2020).

Menurutnya, demi memenuhi kebutuhan itu, Pemerintah Kabupaten Bogor berencana menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dan Persatuan Perawan Nasional Indonesia (PPNI).

"Kita menggandeng lembaga-lembaga itu untuk mempermudah Pemkab Bogor melakukan perekrutan," kata Mike.

 


Ada 168 Unit Tempat Tidur

Ia mengatakan, terdapat 168 unit tempat tidur di 44 kamar yang ada di bangunan tersebut. Tapi, jumlahnya akan dikurangi menjadi 103 tempat tidur merujuk pada protokol kesehatan yang mewajibkan jarak antar kasur minimal 2 meter.

Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan, rumah sakit darurat ini nantinya bisa digunakan oleh mereka yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19.

Pasalnya, empat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit Paru Goemawan (RSPG) yang difungsikan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menangani COVID-19, kerap kali overload atau penuh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya