Risma Paparkan Upaya Lawan Covid-19 kepada Anggota UCLG Aspac

Pemkot Surabaya menyediakan laman layanan Lawan Covid-19 berbasis web yang diharapkan masyarakat mendapat informasi tentang setiap protokol yang ditetapkan oleh pemerintah.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Apr 2020, 12:43 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam rangka mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Ia menyampaikan hal itu saat mengikuti rapat terbatas melalui teleconference bersama anggota United Cities and Local Government (UCLG) Asia Pasific (Aspac) pada Kamis, 9 April 2020. Risma juga menjabat Presiden UCLG Aspac atau asosiasi pemerintah kota se-Asia Pasifik. Adapun rapat ini untuk merumuskan strategi bersama dalam mencegah dan melawan penyebaran Covid-19 yang telah menjadi pandemi global.

Risma menuturkan, ketika informasi Covid-19 ini muncul, Surabaya sudah mulai mengambil langkah untuk mencegahnya. Bahkan, semua sumber daya pun dimaksimalkan untuk mencegah penyebaran virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19.

"Kami telah melakukan semua yang kami bisa untuk membantu masyarakat melewati masa pandemi yang sulit ini. Kami membuat berbagai pengumuman kepada publik, memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang bagaimana kita dapat mengatasi pandemi dan tindakan pencegahan yang perlu diambil agar tetap sehat,” kata Wali Kota Risma mengawali paparannya.

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya kemudian menyediakan laman layanan Lawan Covid-19 berbasis web yang diharapkan masyarakat mendapat informasi tentang setiap protokol-protokol yang ditetapkan oleh pemerintah. Termasuk apa yang harus dilakukan dan ke mana harus pergi ketika mereka memiliki gejala Covid-19.

Namun sebelumnya, pihaknya mengaku getol kampanye tentang tata cara mencuci tangan yang benar kepada masyarakat. Untuk mendukung hal itu, Pemkot Surabaya membagikan hand sanitizer gratis dan menyediakan 875 wastafel portabel di berbagai titik Kota Surabaya.

"Tujuannya, untuk memudahkan warga mencuci tangan dengan air dan sabun sesering mungkin,” ujar Risma.

Untuk melindungi tenaga medis di rumah sakit yang menangani Covid-19, jajaran di Pemkot Surabaya bersama UMKM (Usaha Mikro kecil dan Menengah) bekerja bersama dalam membuat face shield (pelindung wajah), masker, serta alat pelindung diri (APD). Selanjutnya, apd tersebut dibagikan kepada perawat serta dokter.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Selanjutnya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Tak hanya peduli kesehatan tenaga medis. Bahkan, masker juga dibagikan secara gratis kepada warga Surabaya. Terutama, wilayah yang tercatat ada kasus Covid-19, baik orang dalam pemantauan (ODP), pasien dengan pengawasan (PDP) maupun confirm. 

"Selain itu, kami mendistribusikan minuman herbal dan telur rebus kepada mereka setiap hari. Ini diharapkan untuk mendukung, menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka,” kata Presiden UCLG Aspac tersebut.

Sebagai upaya menekan mikroorganisme, pihaknya juga melakukan menyemprotkan disinfektan di semua area kota, terutama di lingkungan dan bangunan tempat berkumpulnya masyarakat. Seperti masjid dan gereja, serta pusat perbelanjaan dan kendaraan di jalan.

"Penyemprotan yang lebih efektif, kami juga menggunakan drone dan orang-orang juga didorong agar tetap membersihkan daerah sekitarnya,” tutur dia.

Terbaru, Risma mengaku, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan universitas dalam membuat bilik sterilisasi dan booth pemeriksaan untuk ditempatkan di rumah sakit. Fasilitas booth ini diharapkan dapat membantu tenaga medis dalam memeriksa pasien tanpa perlu melakukan kontak fisik langsung.

"Seperti yang juga dilakukan di negara lain, kami menutup sekolah untuk beberapa waktu sehingga siswa kami dapat belajar dari rumah mereka dengan aman dan interaksi dengan orang lain dapat dibatasi,” papar dia.


Menekan Penyebaran COVID-19

Wali Kota Surabaya Tri Rismahari (Risma) berkunjung ke Lembaga Penyakit Tropik (LPT) dan Rumah Sakit Pendidikan Unair pada Selasa (3/3/2020).

Untuk menekan penyebaran Covid-19, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan seperti physical distancing atau saling menjaga jarak satu sama lain.

Namun, pihaknya memastikan akan terus berjuang all out mencegah penyebaran Covid-19, serta melindungi warga Surabaya agar tetap aman dan sehat.

"Surabaya juga membuat situs web khusus untuk memastikan bahwa warga mendapat informasi terbaru tentang penanganan pandemi di kota ini, dan memberi tahu mereka daftar rumah sakit rujukan serta nomor darurat yang harus dihubungi,” ungkapnya.

Sebagai Presiden UCLG ASPAC, Wali Kota Risma menyatakan keselamatan warga negara juga menjadi salah satu tanggung jawabnya. Karena itu, langkah apa pun yang diambil dan dilakukan akan sangat berarti bagi masyarakat.

"Namun yang penting adalah tidak panik dan merencanakan langkah selanjutnya dengan hati-hati dalam menghadapi tantangan ini bersama,” pesan dia.

Risma menambahkan, sangat penting untuk saling bekerjasama dalam menghadapi pandemi global ini. Oleh karena itu, ia menyambut positif peluncuran Panduan Ringkas dan Pembelajaran dari Pemerintah Daerah di Asia sebagai salah satu alat untuk mendukung strategi melawan Covid-19 di kota masing-masing.

"“Mari kita yakin bahwa Covid-19 bisa ditangani sesegera mungkin, agar semuanya dapat kembali normal dan kita dapat bertemu lagi secara langsung bersama-sama,” pungkasnya. 

Dalam rapat melalui teleconference tersebut, mereka yang hadir di antaranya, Bernadia Irawati (Sekretaris Jenderal UCLG Aspac), Chen Yini (Chair of Standing Committee of Women in Local Governments, UCLG Aspac), Kim Seung-soo (Wali Kota Jeonju - Korea Selatan), dan Madelaine Alfelor (Wali Kota Iriga – Filipina).

Selain itu, hadir pula, Noraini Binti Roslan (Wali Kota Subang Jaya - Malaysia), Dr. Rajib Shaw (Professor, Graduate School of Media and Governance, Keio University, Japan), dan Sanjaya Bhatia (Head of ONEA-GETI, UNDRR, Incheon).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya