Jaga Dari Serangan Burung, Bocah 11 Tahun Ditemukan Tewas

Kejadian naas menimpa MBR (11), bocah perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu ditemukan tewas terbawa arus sungai Mamasa di Desa Tadisi, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 11 Apr 2020, 01:00 WIB
Aparat kepoliisian bersama warga saat mengevakuasi mayat MBR (11) yang terseret arus Sungai Mamasa

Liputan6.com, Mamasa Kejadian naas menimpa MBR (11), bocah perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu ditemukan tewas terbawa arus sungai Mamasa di Desa Tadisi, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Kamsi (09/04/2020) sekitar pukul 14.30 Wita.

Kasat Reskrim Polres Mamasa Iptu Dedi Yulianto mengatakan, mayat bocah itu pertama kali ditemukan salah seorang warga saat melintas di Jembatan Salulemo di Desa Tadisi. Warga tersebut melihat sesosok mayat terbawa arus sungai, tepat di bawah jembatan.

"Warga atas nama Ina (55) yang melihat mayat bocah tersebut langsung berteriak memanggil masyarakat yang sedang berada di sawah sekitar lokasi kejadian. Kemudian masyarakat melakukan evakuasi terhadap korban, namun naas korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa," kata Dedi.

Dedi menambahkan, sesaat sebelum hanyut, korban diketahui sedang menjaga burung pipit bersama sepupunya bernama Junita Lumiku (10) di tengah sawah. Korban kemudian memutuskan untuk mandi di sungai yang berada tidak jauh dari tempat ia bersama sepupunya.

"Beberapa saat kemudian, korban melepas pakaian dan mandi di sungai. Tak lama setelah itu, sepupunya baru tersadar korban sudah tidak terlihat di sungai dan hanya menemukan baju korban ditemukan di pinggir sungai," ujar Dedi.

Beberapa jam kemudian, korban ditemukan terbawa arus sungai sekitar 3 kilometer dari lokasi dimana banjunya ditemukan. Saat itu, arus sungai Mamasa diketahui sedang meluap, hal itulah yang diduga membuat korban terseret arus dan ditemukan sudah meninggal dunia.

Korban diketahui tinggal bersama paman dan neneknya di Desa Rantekamase, Kecamatan sumarorong. Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, dimana kedua orang tua korban berada di Kota Makassar bersama dua saudaranya.

"Korban sudah disemayamkan di rumah duka dan pihak keluarga sudah menerima kematian korban, karena kematiannya wajar dan murni kecelakaan, terseret arus sungai," tutup Dedi.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya