Lab Covid-19 Milik IPB Difungsikan Pekan Depan

Selama ini, untuk mengetahui hasil sampel spesimen lendir di saluran pernapasan yang diuji di laboratorium Litbangkes Kemenkes atau BTLK, dan Labkesda Jabar membutuhkan waktu cukup lama

oleh Achmad Sudarno diperbarui 10 Apr 2020, 10:22 WIB
Gedung Laboratorium Collaborative Research Center milik Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk pengujian diagnostik coronavirus disease (Covid-19). (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bogor akan menggunakan Laboratorium Collaborative Research Center milik Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk pengujian diagnostik coronavirus disease (Covid-19) di Kota Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, pemanfaatan Laboratorium Collaborative Research Center merupakan hasil kerjasama dengan IPB. Laboratorium ini tentu sangat dibutuhkan dalam upaya melakukan pengujian diagnostik spesimen Covid-19 secara cepat.

"Laboratorium ini diharapkan dapat membantu percepatan proses diagnosa sample specimen swab test yang selama ini masih harus dikirim ke Jakarta atau Bandung," ungkap Dedie, Kamis (9/4/2020) malam.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengungkapkan, dengan pengoperasian laboratorium berbasis real time PCR ini bisa mempercepat waktu hasil tes yang selama ini diuji di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan milik Kementerian Kesehatan RI, Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTLK-PP) Jakarta atau pun ke Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat di Bandung.

"Laboratorium IPB sudah siap digunakan. Rencananya Senin mulai dioperasikan," kata dia. 

Selama ini, untuk mengetahui hasil sampel spesimen lendir di saluran pernapasan yang diuji di laboratorium Litbangkes Kemenkes atau BTLK, dan Labkesda Jabar membutuhkan waktu cukup lama. Hal ini karena meningkatnya jumlah orang yang terindikasi terpapar Covid-19.

"Karena mereka juga overload. Yang harusnya hasilnya 3 hari sudah keluar, sekarang dua minggu pun kami belum terima. Dengan adanya SK wali kota dan kerjasama penunjukan Laboratorium IPB ini akan mempercepat hasil screening,” ujar Retno.

Laboratorium IPB yang terletak di Jalan Taman Kencana, Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah itu nantinya akan menguji sampel spesimen lendir di saluran pernapasan dari pasien yang ditangani seluruh rumah sakit di Kota Bogor.

"Senin besok Insyaallah kita sudah mulai mengirimkan ke Lab IPB. Mudah-mudahan kerjasama dengan IPB ini bisa mempercepat hasil pemeriksaan swab, yang selama ini menjadi kendala kita," ungkapnya.

Hasil pemeriksaan tes swab dari lab tersebut nantinya akan dilaporkan ke Kemenkes, setelah itu diinformasikan ke Dinkes Kota Bogor.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, Prof Srihadi Agungpriyono mengatakan, laboratorium berbasis real time PCR untuk virus Corona penyebab Covid-19 akan dimulai minggu depan.

Uji spesimen klinis akan dilakukan di Laboratorium Satelit Pendukung Pengujian virus SARS-CoV-2 di Pusat Riset Kolaborasi IPB University. Laboratorium ini untuk membantu pemerintah kota dan kabupaten Bogor dalam upaya melakukan pengujian diagnostik spesimen Covid-19 secara cepat.

"Peralatan, teknis dan prosedur kerja sudah siap. Kami sedang menunggu legal aspeknya untuk kabupaten, kota dan provinsi. Saat ini sudah turun Surat Keputusan (SK) Walikota Bogor. Jika semua sudah kami terima, Insya Allah kita akan memulai pekerjaan tersebut," ujarnya.

Laboratorium uji SARS-CoV-2 di IPB University ini terdiri atas tiga laboratorium pendukung, yaitu Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) yang berada di Jalan Lodaya, Laboratorium Collaborative Research Center-Science Techno Park (CRC STP) di Jalan Taman Kencana, dan Laboratorium Terpadu-Satreps di kampus Fakultas Kedokteran Hewan di kampus IPB Dramaga.

Protokol kerja pemeriksaan spesimen klinis akan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan Kemenkes atau Dinas Kesehatan. Spesimen klinis dalam Virus Transport Medium (VTM) hanya akan diterima melalui Dinkes kota dan kabupaten. Sampel dari Dinkes tersebut akan dikirimkan di laboratorium PSSP. 

Laboratorium ini dipilih sebagai pintu masuk penerimaan spesimen karena selain lokasinya yang strategis juga telah menerapkan standar sistem manajemen biorisiko laboratorium.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Di Bawah Nauangan IPB

Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Laboratorium PSSP telah lama mengimplementasikan prosedur keselamatan dan keamanan bekerja dengan bahan biologis berbahaya secara rutin.

Di lab spesimen akan diekstraksi dan dilanjutkan dengan pengujian dengan real-time RT-PCR. Selain itu pengujian dengan real-time RT-PCR dapat dilakukan juga di Lab CCR-STP di kampus Taman Kencana dan di Lab FKH IPB Kampus Dramaga.

Tim yang bertugas adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Tim Crisis Center Covid-19 IPB University untuk mendukung pemerintah dalam rangka mempercepat pengujian virus SARS-Cov 2, khususnya di daerah Bogor dan sekitarnya.

Penilaian risiko terhadap aktivitas pengujian, personel, peralatan dan laboratorium yang akan melakukan pemeriksaan telah dilakukan dan kegiatan ini juga telah mendapat persetujuan dari Komisi Biorisiko Pusat Studi Satwa Primata IPB. 

Sebagai tambahan seperangkat SOP telah dikembangkan oleh koordinator keselamatan hayati (biosafety officer) untuk menjamin keselamatan dan keamanan petugas dan lingkungan dari bahan biologis yang ditangani.

Tim juga diperkuat oleh para dokter yang akan mengawal kesehatan dan keselamatan kerja (K3) petugas teknis di laboratorium.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya