Top 3 Tekno: Satelit Nusantara Dua Gagal Mengorbit Curi Perhatian

Berita satelit Nusantara Dua yang gagal mengorbit di atas Bumi, mencuri perhatian pembaca kanal Tekno Liputan6.com.

oleh Yuslianson diperbarui 10 Apr 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi satelit (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Berita satelit Nusantara Dua yang gagal mengorbit di atas Bumi, mencuri perhatian pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (9/04/2020).

Selain itu, berita YouTube akan tindak tegas penyebaran video konspirasi Covid-19.

Lebih lengkapnya simak berita paling populer berikut ini.

1. Satelit Nusantara Dua Gagal Mengorbit saat Pelepasan Roket

Satelis Nusantara Dua yang siap meluncur April 2020 (sumber: PSN)

Satelit Nusantara Dua pada hari ini, Kamis (9/4/2020) telah meluncur dari Xichang Satellite Launch Center (XLSC) di Xichang, Tiongkok, pada pukul 19.46 waktu setempat.

Namun, setelah proses lift off berjalan dengan baik, anomali terjadi menjelang fase pelepasan roket tingkat tiga. Oleh karena itu, satelit tidak bisa mencapai orbit yang telah ditetapkan.

Mengenai hal ini, Presiden Direktur PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) Johanes Indri Trijatmodjo menyampaikan bahwa Satelit Nusantara Dua telah dilindungi oleh asuransi.

Baca Selengkapnya di Sini

 


2. YouTube Tindak Tegas Video Konspirasi Soal Covid-19

Google sedang mengembangkan aplikasi video livestreaming terbaru yang diberi nama YouTube Connect. (Sumber: Venture Beat).

YouTube akhirnya mengumumkan telah menghapus konten berisi video konspirasi mengenai Covid-19 di platform-nya, terutama yang berhubungan dengan teknologi jaringan 5G.

Dikutip dari BBC, Kamis (9/4/2020), langkah ini diambil setelah sebelumnya YouTube hanya memasukkan video konspirasi semacam itu dalam kategori video borderline.

Adapun video borderline bukan berarti perusahaan langsung menghapus video konspirasi dari platform-nya, melainkan video itu tidak dapat direkomendasikan, sehingga penyebarannya dapat dikurangi.

Baca Selengkapnya di Sini

3. Google Larang Aplikasi Zoom Terpasang di Perangkat Kerja Karyawan

Ilustrasi Zoom. Kredit: Zoom

Google melarang aplikasi Zoom terpasang di perangkat kerja milik karyawan. Keputusan ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan keamanan aplikasi video-conference tersebut.

"Baru-baru ini, tim keamanan kami memberi tahu karyawan yang menggunakan Zoom Desktop Client, praktik itu tidak akan lagi berjalan di komputer perusahaan karena tidak memenuhi standar keamanan kami untuk aplikasi yang digunakan oleh karyawan kami," kata juru bicara Google Jose Castaneda dikutip dari Reuters.

 Namun, kata Jose, perusahaan masih memperbolehkan karyawan mengakses Zoom lewat aplikasi mobile di smartphone atau browser.

(Ysl/Why)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya