Liputan6.com, Jakarta Satu blok wilayah di Perumahan Wilis 2 Kota Kediri, Jawa Timur, yang terdiri atas 30 kepala keluarga (KK) mendapatkan bantuan berupa paket bahan pokok, menyusul kebijakan isolasi mandiri setelah ada temuan warga setempat positif terinfeksi virus COVID-19.
"Petugas keliling memberikan bahan pokok dengan cara meletakkannya di pintu gerbang rumah warga. Setelah kami menjauh, baru mereka ambil. Pokoknya seminimal mungkin mengadakan kontak," kata Sofiq, Ketua RT di perumahan yang terletak di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat, 10 April 2020.
Satu blok perumahan tersebut terdiri atas 30 KK dari total warga RT 05/RW 07 yang jumlahnya 86 KK. Paket bantuan memang sengaja diberikan dengan mekanisme diletakkan di luar pagar rumah warga, agar tidak ada kontak dengan petugas yang membagi paket bahan pokok tersebut.
Sejumlah petugas juga membuat tenda di depan gang sebagai salah satu akses masuk blok tersebut. Pintu masuk menuju gang tersebut juga dijaga 24 jam bergiliarn oleh petugas, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Di lokasi tersebut, juga disediakan tempat untuk cuci tangan lengkap dengan sabun tangan. Setiap warga yang akan masuk ke gang tersebut wajib untuk melakukan cuci tangan.
Sementara itu, di ujung gang lainnya saat ini sudah ditutup dengan terpal sehingga akses masuk ke gang hanya satu arah.
Warga di kompleks perumahan di Kediri, Jawa Timur tersebut juga diimbau untuk tetap berada di dalam rumah selama 14 hari sejak diberlakukannya isolasi mandiri. Bila ada warga yang terpaksa keluar, harus lapor kepada petugas yang menjaga.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Isi Bingkisan Paket Bantuan
Sementara itu, isi paket yang diberikan oleh Pemkot Kediri terdiri atas 10 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, satu kaleng sarden ukuran sedang, satu botol kecap ukuran sedang dan 20 butir telur ayam. Paket itu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan warga selama isolasi mandiri.
Bantuan paket tersebut dikirim dua kloter dan semuanya memang diletakkan di depan rumah warga, dan mereka baru diizinkan mengambil setelah petugasnya meninggalkan lokasi rumah.
"Kalau untuk kebutuhan lain seperti gas untuk masak, pemesannya kami koordinasikan. Jadi warga tidak perlu keluar, kami antar ke rumah masing-masing," kata Sodiq.
Sebelumya, di kompleks perumahan tersebut ditemukan kasus baru pasien positif terinfeksi virus COBID-19. Warga yang positif terinfeksi virus corona itu diketahui mempunyai KTP Kabupaten Kediri, namun untuk sehari-hari, yang bersangkutan lebih banyak tinggal di Kota Kediri, tepatnya di Perumahan Wilis 2, Kelurahan Pojok, Kota Kediri.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar juga meminta warga yang pernah kontak erat dengan yang bersangkutan agar melapor sehingga bisa diberikan solusi. Hal ini juga memudahkan proses pelacakan.
"Warga yang sempat bersinggungan, tolong memberikan keterangan yang jujur untuk pelacakan atau tracing kepada petugas," kata Mas Abu, sapaan akrab wali kota Kediri itu.
Advertisement