Misa Online Kamis Putih Manado Dihadang Akun Palsu

Beberapa komentar dari akun-akun itu bahkan dinilai menista agama.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 11 Apr 2020, 00:44 WIB
Umat Katolik mengikuti Misa Kamis Putih yang dipimpin oleh Uskup Manado Mgr Benediktus Untu MSC melalui fasilitas live streaming.

Liputan6.com, Manado Sesuai dengan Surat Edaran yang disampaikan oleh Uskup Manado Mgr Benediktus Untu MSC, sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19, seluruh rangkaian perayaan Pekan Suci Paskah disiarkan melalui online. Sayangnya, sejumlah akun palsu mengganggu jalannya misa, Kamis, 9 April 2020.

Uksup Manado memimpin langsung jalannya misa Kamis Putih di Gereja Katedral Maria Hati Tersuci Manado, mulai pukul 20.00 Wita. Suasana sunyi tampak di halaman serta di dalam ruang gereja termegah di Sulut ini.

Untu bersama beberapa pastur memasuki ruang gereja dalam keadaan sepi. Padahal biasanya, ribuan umat tumpah ruah hingga ke halaman gereja, bahkan di tepi jalan.

Misa kemudian berjalan dan diikuti ribuan umat katolik di Keuskupan Manado yang meliputi Provinsi Sulut, Gorontalo, dan Sulteng. Sayangnya di tengah live misa yang disiarkan melalui akun facebook Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Manado itu, muncul komentar-komentar tidak senonoh dari beberapa akun. Beberapa di antaranya bahkan dinilai menista agama.

“Sebagian dari akun itu palsu, dengan komentar yang kurang ajar. Kami berharap Komisi Komsos bisa mengantisipasinya,” ujar John Mantiri, salah satu umat Katolik di Keuskupan Manado.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Komsos Keuskupan Manado Pastor Steven Lalu mengatakan, demi kelancaran ibadat serta misa hingga Minggu Paskah 12 April mendatang, diharapkan saling mengingatkan.

“Siapa saja untuk tidak memberi komentar pada saat ibadat berlangsung, supaya komentar seperti semalam tidak terjadi lagi. mari kita tetap menjaga kekhusyukan perayaan ini,” ujar Lalu.

Dia mengatakan, secara teknis timnya juga sudah mengatur sehingga tidak akan muncul lagi komentar-komentar yang mengganggu jalannya ibadah.

Peringatan wafatnya Yesus Kristus di kayu salib melalui Ibadah Jumat Agung dijalani umat Kristen dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Jumat (10/04/2020).

Di Jemaat GMIM Kalvari Malalayang Satu, Kecamatan Malalayang, Manado, jemaat mengikuti ibadah Jumat Agung yang dirangkaikan dengan perjamuan kudus ini melalui pengeras suara dan live streaming di media sosial.

Meski tidak dihadiri langsung oleh jemaat gedung gereja, namun ibadah berjalan dengan khidmat yang dibawakan oleh Pendeta Detty Tandjaja Lengkong MTh.

Mengambil bahan renungan dari Kitab Injil Matius 27: 45-56, sekaligus membawakan amanat Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pendeta Hein Arina.

"Perayaan Jumat Agung di tahun 2020 ini memiliki konteks situasi yang berbeda dibandingkan tahun lalu. Sekarang ini secara global kita diperhadapkan dengan wabah Covid-19. Ini menjadi ancaman yang besar bagi dunia ini," ujarnya.

Lengkong mengatakan, jemaat harus percaya bahwa dalam perayaan perjamuan kudus makan roti dan minum anggur di Jumat Agung, warga gereja dimampukan untuk dalam kesetiaan iman, hidup dalam suatu suasana kebersamaan menghadapi bencana. Belajar dari Yesus yang mati di kayu salib, dan membawa penebusan dan pengampunan untuk manusia.

"Saya juga mengajak warga gereja untuk melaksanakan physical distancing mencegah Covid-19 secara konsisten karena itu merupakan upaya diakonal dan refleksi iman kita," ujarnya.

Pantauan Liputan6.com, suasana lengang terlihat di hamper semua wilayah Kota Manado. Ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ketika menyambut Paskah, jemaat menggelar berbagai ibadah dan perayaan.

Simak juga video pilihan berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya