Liputan6.com, Jakarta Anak Indonesia menyampaikan persepsi dan harapan terkait belajar di rumah akibat Covid-19. Persepsi ini dihimpun dalam survei Ada Apa Dengan Covid-19 yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
“Hasil survei menyatakan 99% anak menganggap bahwa gerakan di rumah aja adalah hal yang sangat penting,” ujar Lenny N Rosalin Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak dalam konferensi pers, Sabtu (11/4/2020).
Advertisement
Ia menambahkan, 58% anak memiliki perasaan yang tidak menyenangkan selama menjalani kebijakan belajar di rumah. Sedang, 38% anak berpendapat bahwa sekolah belum memiliki program yang baik dalam menerapkan kegiatan belajar di rumah.
Simak Video Berikut Ini:
Harapan Anak
Survei juga menunjukkan harapan anak tentang program belajar di rumah. Anak-anak yang mengikuti survei dari 29 provinsi berharap agar sekolah tidak terlalu banyak memberikan tugas.
Komunikasi dua arah antara guru dan murid dirasa lebih efektif. Penyediaan fasilitas akses internet beserta perangkat yang mumpuni pun sangat diperlukan.
Dalam survei, anak-anak juga berharap adanya tugas yang berkaitan dengan Covid-19. Mereka berharap, guru memberikan penjelasan maksimal pada muridnya.
“Tidak ada UN, pertemuan rutin online, penyediaan e-book edukasi dan video kreatif, tugas yang lebih kreatif, visualisasi materi pembelajaran, dan bisa tetap melakukan wisuda kelulusan.”
Advertisement