Tindakan Pemkab Madiun Hadapi Kedatangan 12.000 Pemudik

Terhadap para pemudik yang telanjur pulang kampung tersebut, Bupati meminta agar pemerintah desa melakukan pendataan dan pencatatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Apr 2020, 14:03 WIB
Sejumlah bus antar kota antar provinsi berjejer menunggu untuk mengangkut penumpang untuk pulang kampung di Terminal Pulogebang, Jakarta, Sabtu (9/6). Diperkirakan akan terjadi lonjakan arus mudik pada H-3 atau H-2 lebaran. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mendata pemudik yang telanjur pulang kampung ke wilayah setempat selama masa pandemi COVID-19.

"Data terakhir hingga hari Jumat, 10 April 2020, sudah ada sebanyak 12.435 pemudik yang masuk wilayah Kabupaten Madiun," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami di Madiun, Jawa Timur, Sabtu, 11 April 2020.

Bupati mengakui memang telah terjadi lonjakan, hingga pemudik terus berdatangan. Padahal, pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk tidak mudik terlebih dahulu guna mencegah penyebaran COVID-19 kepada keluarga di kampung halaman.

Terhadap para pemudik yang telanjur pulang kampung tersebut, pihaknya meminta agar pemerintah desa melakukan pendataan dan pencatatan, dilansir dari Antara.

"Semuanya yang datang akan kami data. Kami memiliki aplikasi khusus yang harus diisi jika ada pemudik yang datang. Pendataan akan diperbarui lewat desa," kata Bupati Ahmad Dawami lebih lanjut.

Bupati juga meminta ketua RT/RW turut memantau pemudik di lingkungannya masing-masing. Jika ada warga yang mudik, maka yang bersangkutan harus melapor ketua RT/RW dan akan dilanjutkan hingga ke tingkat desa.

Namun demikian, ia berpesan kepada masyarakat yang belum mudik agar tidak mudik dulu. Warga di Kabupaten Madiun juga diminta menyampaikan kepada keluarga yang belum mudik untuk bertahan di daerah perantauan.

"Yang belum mudik, diminta mengurungkan niatnya untuk mudik. Yang sudah telanjur (mudik), tolong diam di rumah selama 14 hari," katanya di Madiun.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Isolasi Mandiri

Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Ia menjelaskan, kaum lanjut usia rentan terhadap COVID-19, karena itu kasihani dan lindungi orang tua, kakek, dan nenek yang rentan dengan corona dengan tidak mudik.

Bupati meminta keluarga dan masyarakat di lingkungan sekitar ikut mendukung pemudik yang telanjur datang untuk melakukan isolasi mandiri.

Ketua RT dan RW hingga kepala desa diminta ikut memantau dan memastikan pemudik melakukan protokol kesehatan sesuai anjuran guna mencegah penyebaran COVID-19 di Kabupaten Madiun.

Jika enggan melakukan isolasi mandiri, Bupati menegaskan kepada Kades agar segera menyiapkan tempat isolasi di desa masing-masing.

Data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Madiun mencatat hingga 11 April 2020 pukul 17.00 WIB, jumlah orang dalam risiko (ODR) mencapai 414 orang.

Sementara itu orang dalam pemantauan (ODP) 224 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) enam orang, dan terkonfirmasi positif COVID-19 tiga orang. Dari tiga pasien positif COVID-19, satu di antaranya telah sembuh.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya