Seorang Ibu PDP Corona dan Bayinya Meninggal Dunia Saat Melahirkan di Bogor

Seorang ibu muda di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meninggal dunia saat melahirkan di rumah sakit. Nyawa anaknya tidak terselamatkan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 12 Apr 2020, 05:12 WIB
Ilustrasi Meninggal Misterius (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang ibu muda di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meninggal dunia saat melahirkan di rumah sakit. Nyawa anaknya tidak terselamatkan.

Remaja berusia 15 tahun asal Kecamatan Rumpin ini diketahui merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) Coronavirus Disease atau Covid-19. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan bahwa ibu dan anak itu terkonfirmasi positif terpapar Corona Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah saat dikonfirmasi membenarkan seorang perempuan berstatus PDP meninggal dunia saat melahirkan di rumah sakit.

"PDP berinisial P meninggal dalam kondisi melahirkan. Dan anaknya tidak terselamatkan," kata Sarifah, Sabtu (11/4/2020).

Mulanya, ibu muda tersebut memiliki gejala klinis virus Corona. Berdasarkan hal tracing, wanita tersebut juga memiliki riwayat kontak dengan sang suami yang bekerja di Tangerang. Namun Sarifah tidak menjelaskan suaminya sebelumnya sudah terpapar Covid-19 atau tidak.

"Kita sebetulnya enggak tahu detilnya karena itu harus ke Dinkes. Jadi yang tadi (ibu muda) itu saja yang kita terima infonya. Setelah dicek gejala-gejala Covid-19," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pasien Positif Corona di Bogor Bertambah

Sementara itu, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor pada Sabtu (11/4/2020) tercatat jumlah pasien positif bertambah dua orang. Semula 29 kasus, kini menjadi 33 kasus positif.

Dari jumlah tersebut, tiga pasien sembuh dan tiga orang meninggal dunia. Sedangkan 23 pasien positif aktif masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Selanjutnya dari total 520 PDP, 180 PDP selesai ditangani atau sembuh. 330 orang masih dalam pengawasan. Sedangkan berstatus PDP yang meninggal sebanyak 10 orang.

Kemudian, dari 900 orang dalam pemantauan (ODP), 551 orang selesai penanganan dan 249 ODP masih dalam pemantauan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya