Jakarta Premier League, sejak kali pertama bergulir pada 1992, sudah melahirkan ratusan, bahkan mungkin ribuan pemain ternama. Namun, tak banyak yang sanggup menempatkan diri mereka sebagai legenda Premier League.
Nah, status legenda tak semudah membalikkan tangan. Setidaknya, mereka harus bisa memberi inspirasi, trofi atau simbol alur permainan secara konsisten dalam beberapa tahun.
Advertisement
Satu di antara yang menarik perhatian adalah deretan bek tengah yang masyhur di panggung Premier League. Andai melihat statistik, tak banyak pemain yang sanggup menempatkan diri sebagai bek sentral yang melegenda.
Berikut ini 10 bek tengah yang sanggup menjadi kekuatan dan ikon klub sepanjang karier mereka di Premier League :
Colin Hendry
Pemilik nickname 'Braveheart' ini tampil menjadi benteng tangguh dalam beberapa tahun karier di pentas Premiership. Pemain internasional asal Skotlandia ini mampu menjadi ikon lini pertahanan Blackburn Rovers.
Ia berkarier di The Rovers selama enam tahun. Ia menjadi satu di antara kekuatan yang mengantar Blackbur Rovers menjadi jawara pada 1994-1995. Saat itu, Colin Hendry memiliki pasangan hebat, yakni Henning Berg.
Advertisement
Toby Alderweireld
Toby Alderweireld datang ke Inggris dan langsung menjadi andalan Tottenham Hotspur. Sebenarnya, ia tak hanya piawai menjadi bek tengah, karena kadang beroperasi via sektor fullback.
Sebelum bergabung ke Spurs, namanya melonjak di Southampton sejak datang pada 2013-2014. Saat itu, Toby Alderweireld membawa The Saints berada di peringkat 8 klasemen akhir, dan hanya kebobolan 46 gol.
Toby Alderweireld lantas menjadi milik Spurs, dan mendapat pasangan ideal, yakni Jan Vertonghen. Bersinar bareng Spurs, ia sempat masuk ke PFA’s Team of the Year.
Nemanja Vidic
Nemanja Vidic menjadi satu di antara bek tengah terbaik milik Manchester United dalam beberapa tahun. Ia bergabung pada 2004 dengan banderol 7 juta pounds.
Sejak datang ke Old Trafford, ia mendapat pasangan yang tak kalah tangguh, yakni Rio Ferdinand. Duo ini membawa Manchester United meraih kesuksesan dalam beberapa tahun.
Selama 9 musim di Theatre of Dreams, Vidic merengkuh 10 trofi, termasuk 5 status juara Premier League. Pada 2007-2008, ia memberi Red Devils juara Liga Champions.
Advertisement
Virgil van Dijk
Virgil van Dijk sudah membuktikan diri sebagai bek tengah yang melegenda di Premier League. Ia semakin bersinar di Liverpool, dan sudah membawa The Reds berjaya di Eropa.
Pada musim ini, Virgil van Dijk menjadi satu di antara kekuatan Liverpool. Kekuatan area pertahanan Liverpool menjadi bukti di tengah dominasi Si Merah pada 2019-2020.
Potensi nama Virgil van Dijk semakin besar terbuka lebar. Maklum, ia baru berusia 28 tahun, sehingga seluruh kans masih ada di depan matanya.
Tony Adams
Bagi fans Arsenal, nama Tony Adams adalah bak dewa penguasa area pertahanan. Komposisi permainan dan keteguhan serta keahlian menjaga striker lawan, membuat namanya melegenda di Highbury, kandang lawas Arsenal.
Bersama Arsenal, Tony Adams meraih empat trofi. Pada era kejayaan, Tony Adams mendapat partner hebat seperti Lee Dixon, Nigel Winterburn dan Steve Bould. Dia masuk ke daftar PFA Team of the Year periode 1993-94, 1995-96 dan 1996-97.
Advertisement
Jaap Stam
Legenda Timnas Belanda dan Manchester United. Ketika berada pada masa jaya, Stam adalah bek dengan kekuatan fisik mumpuni, susah dilewati dan punya karakter agresif yang berbahaya di daerah lawan.
Meski pergi dengan membawa nama yang kurang baik, corak permainan Jaap Stam memberi warna khusus di area pertahanan Manchester United. Sejak datang dari PSV Eindhoven, ia langsung memberi efek. Kala berkostum Setan Merah, ia mendapat partnet Ronny Johnsen atau Henning Berg.
Pada tahun perdana, Jaap Stam memberi treble bagi Manchester United, yakni trofi Premier League, Piala FA dan Liga Champions.
Vincent Kompany
Ia menjadi bagian penting dari kemampuan Manchester City mendobrak Premier League. Kompany sanggup berstatus penting bagi area pertahana The Citizens.
Kompany datang pada 2008 dengan harga 8 juta pounds, dan lantas menjadi legenda di Premiership. Ia membawa Manchester City meraih 10 trofi. Hebatnya, saat Kompany menjadi kapten, Manchester City meraih empat trofi Premier League.
Advertisement
Sol Campbell
Tak bisa dipungkiri, sosok Sol Campbell menjadi legenda lini belakang di Premier League. Namanya menjulang di puncak ketika membela Arsenal, meski sempat menjadi musuh besar pendukung Tottenham Hotspur karena pindah ke rival sekota.
Maklum, Sol Campbell pernah membela Spurs selama delapan musim. Pada musim panas 2001, ia pindah ke Arsenal. Secara instan, Arsenal meraih juara pada 2003-2004, dengan kebobolan hanay 26 gol.
John Terry
Nama John Terry identik dengan Chelsea, juga sebaliknya. Meski pergi pada 2017, nama JT sudah melegenda di Chelsea. Ia berstatus kapten, lama membela Chelsea, dan menghadirkan beberapa kejayaan bagi The Blues.
Ia masuk ke tim utama pada 2000-2001, dan langsung menjadi personal reguler. Saat Jose Mourinho menangani Chelsea. ia menjadi kapten pada 2004, dan langsung meraih juara dengan kebobolan 15 gol.
Total, JT memberi Chelsea 13 trofi, termasuk empat status juara Premier League dan Liga Champions (2012).
Advertisement
Rio Ferdinand
Dia menjadi bagian penting bagi perjalanan meraih beberapa trofi bersama Manchester United. Rio Ferdinand dianggap publik mengubah gaya permainan bek tengah. Ia dianggap berstatus bek modern.
Rio Ferdinand adalah produk akademi West Ham United. Ia berharga 18 juta pounds ketika dibeli Leeds United pada 2000. Ketika Manchester United membelinya, manajemen Setan Merah harus merogoh kocek 30 juta pounds.
Sumber : SkySports, Opta
Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Nurfahmi Budiarto 12/4/2020).