Liputan6.com, Jakarta Angka kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat melampaui Italia sebagai yang tertinggi di dunia pada Sabtu waktu setempat.
Data dari Worldometer pada Minggu (12/4/2020) pukul 12.25 WIB mengungkapkan bahwa angka kematian di AS mencapai 20.580 dari 533.088 kasus COVID-19. Sementara yang sembuh berjumlah 30.502 kasus.
Advertisement
Data dari Johns Hopkins University menemukan, pada Sabtu waktu AS, lebih dari 19.700 meninggal dunia akibat komplikasi dari virus corona. Sementara pada Jumat, angka kematian harian menjadi yang paling tinggi hingga mencapai 2.108.
Sebuah model proyeksi dari University of Washington memperkirakan akan adanya sekitar 60 ribu kematian di negara itu. Angka ini lebih sedikit dari perkiraan Gedung Putih yang mencapai 100 hingga 240 ribu.
"Data nyata memberi tahu kita bahwa sangat mungkin kita memiliki efek positif yang pasti, dari berbagai mitigasi yang kita lakukan, pemisahan fisik, jadi saya percaya kita akan melihat penurunan dalam hal ini," kata Dr. Anthony Fauci, kepala National Institute of Allergy and Infectious Diseases seperti dikutip dari USA Today.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
New York Catat Kasus Tertinggi
Dilaporkan, New York menjadi negara bagian AS yang paling terdampak COVID-19. Pada hari Jumat, tercatat ada 783 kematian sehingga total menjadi 8.627 di wilayah tersebut.
"Itu bukan yang tertinggi sepanjang masa dan Anda bisa melihat bahwa jumlahnya agak stabil, tetapi itu stabil pada tingkat yang mengerikan," kata gubernur New York Andrew Cuomo seperti dikutip dari The Guardian.
Worldometer mencatat saat ini, AS masih menjadi negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia. Sementara itu, Spanyol menjadi negara kedua dengan jumlah kasus terbanyak disusul Italia.
Terkait angka kematian, Italia mencatat adanya 19.468 yang berarti negara dengan kasus kematian terkait COVID-19 terbanyak kedua di dunia setelah AS.
Advertisement