Kemenhub: Tidak Ada Kereta Tambahan Mudik 2020

Kemenhub memastikan akan membatasi bahkan mengurangi perjalanan kereta api

oleh Tira Santia diperbarui 12 Apr 2020, 15:30 WIB
Penumpang menaiki kereta api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (29/3/2020). PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta membatalkan sebanyak 28 perjalanan Kereta Api keberangkatan jarak jauh mulai 1 April - 1 Mei 2020 dalam upaya memutus penyebaran virus corona. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Program angkutan motor gratis dan gerbong penambangan kereta api untuk mudik Lebaran tahun 2020 ditiadakan. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung peraturan menteri perhubungan nomor 18 tahun 2020 dalam rangka Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Virus Corona.

“Kita sampaikan yang selama ini kita tiap tahun programkan dalam rangka mudik kita batalkan atau kita tunda, dan untuk kereta api tambahan lebaran yang kita programkan untuk tahun ini kita tiadakan,” kata Sesditjen Perekeretaapian Kemenetrian Perhubungan Zulma Efendi di Jakarta, Minggu (12/4/2020).

Kendati begitu, ia mengatakan bahwa di dalam peraturan ini untuk kereta api lokal dan KRL, pihaknya akan mengoperasionalkan khusus untuk Jabodetabek itu mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. 

“Jadi kita awasi dari pagi sampai 6 sore,” ujarnya.

Sedangkan untuk kereta jarak jauh, pihaknya akan menyesuaikan dengan grafik keberangkatan karena ada keberangkatan siang, sore, dan malam.

Selain itu, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, baik itu persiapan perjalanan, dalam perjalanan maupun juga ditempat tujuan.

 


Organda Dukung Pembatalan Prorgam Mudik Gratis

Peserta berjalan menuju bus mudik gratis di depan Kantor PT ASABRI, Jakarta, Minggu (10/6). Program mudik gratis ini memberangkatkan 20 bus dengan 1.000 pemudik tujuan Solo, Yogyakarta, Semarang dan Surabaya. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi DKI Jakarta menyambut baik langkah pemerintah yang membatalkan program Mudik Gratis bareng 2020, demi menekan penyebaran virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

"Jadi, makannya kebijakan meniadakan mudik gratis harus dilakukan," kata Ketua Umum Organda Provinsi DKI Jakarta Shafruhan Sinungan saat di konfirmasi Merdeka.com, pada Kamis (26/3/2020).

BACA JUGA

Hingga 26 Maret 2020, RS Darurat Wisma Atlet Tampung 208 Pasien  Menurutnya, langkah ini terpaksa diambil pemerintah demi keselamatan diri calon pemudik, agar terhindar dari risiko penularan virus Covid-19.

Akan tetapi, Shafruhan tidak memungkiri adanya pembatalan program mudik gratis menyebabkan kerugian cukup besar bagi anggota Organda. "Karena banyak bus untuk mudik sudah dibatalkan oleh penyewa," imbuh Shafruhan.

Sedangkan, program mudik gratis merupakan agenda tahunan yang berkontribusi besar untuk meningkatkan pendapatan usaha di bidang jasa transportasi angkutan darat.

Untuk menekan kerugian lebih besar Organda telah meminta bantuan pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan untuk dapat memberikan bantuan khusus bagi pengusaha transportasi darat dan sopir bus yang terdampak kebijakan meniadakan mudik gratis 2020.

"Sekitar 200.000 jiwa, jumlah sopir bus yang merugi sekarang," pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan bahwa program Mudik Gratis 2020 dibatalkan karena adanya pandemi virus corona yang tidak dapat dipastikan kapan berakhirnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya