Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Corona atau Covid-19 masih terus mewabah hingga kini di hampir seluruh negara di dunia. Pasien terinfeksi pun telah mencapai lebih dari 1,5 juta orang di seluruh dunia.
Baca Juga
Advertisement
Penyebaran virus Corona yang terbilang cukup cepat ini nampaknya membuat banyak individu khawatir dan ketakutan. Hal ini yang juga dialami keluarga di Sverdlovsk, Rusia.
Alih-alih melakukan karantina mandiri di rumah, satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dan tiga anaknya ini justru memutuskan untuk “mengungsi” ke hutan. Dengan mengungsi ke hutan, sang kepala keluarga menilai tak akan ada interaksi antar manusia dan bisa terbebas dari penyebaran Virus Corona.
Awalnya pada 6 April lalu, kepolisian Sverdlovsk menerima telepon dari seorang perempuan yang tinggal di desa Krasnogvardeisky dan mengatakan adiknya pergi. Tak sendiri, adiknya itu membawa istri serta ketiga anak mereka yang masing-masing berumur 10, 8, dan 4 tahun ke hutan demi menghindari Virus Corona.
Mengungsi ke hutan
Wanita tersebut mengatakan bahwa adiknya pergi sehari sebelumnya. Polisi pun segera melakukan pencarian. Tak butuh waktu lama untuk polisi akhirnya berhasil menemukan keluarga tersebut di sebuah hutan setempat.
Saat ditanya polisi, kepala keluarga tersebut menjelaskan bahwa mereka berusaha menghindari infeksi Virus Corona dengan tinggal di sana sementara waktu.
"Kepala keluarga menerangkan, mereka kabur ke hutan agar selamat dari Covid-19," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia.
Advertisement
Bawa kebutuhan makanan
Keluarga tersebut membawa serta kebutuhan pokok dan ponsel. Mereka pun berniat akan kembali ke desa secara berkala untuk membeli kebutuhan harian.
“Keluarga tersebut membawa beberapa bahan pokok, ponsel dan berniat untuk kembali ke desa secara berkala untuk membeli kebutuhan harian. Mereka baru berada di hutan selama semalam, anak-anak tidur di cabang-cabang pohon dan makan bahan makanan yang mereka bawa,” lanjutnya.
Didenda
Petugas kepolisian pun membawa mereka kembali ke desa Krasnogvardeisky, sekitar 150 km dari Yekaterinburg, di mana dokter setempat memeriksa ketiga anak itu dan dinyatakan sehat.
Hanya saja salah satunya memiliki sedikit bekas luka. Ketiga anak tersebut kemudian dibawa petugas ke dinas sosial.
Sementara orangtua itu terancam di denda lantaran melakukan pelanggaran menjaga, mendidik, melindungi hak dan kepentingan anak di bawah umur. Mereka terancam dikenai denda antara 100 rubel atau setara dengan Rp 21.500, hingga 500 rubel atau setara dengan Rp 107.600.
Advertisement
Kasus Corona di Rusia
Rusia sendiri mencatatkan total 7.497 kasus COVID-19 di 81 dari 85 daerah di negara itu hingga Selasa (7/4/2020), dengan jumlah infeksi mencatatkan rekor kenaikan harian sebanyak 1.154 atau naik dari 954 kasus yang dicatat pada sehari sebelumnya.
Kepala pusat penelitian utama Rusia mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa labnya siap untuk memulai uji coba manusia terhadap Virus Corona atau COVID-19 eksperimental pada Juni mendatang.