Pegatron Beli 10 Persen Saham Perusahaan Manufaktur Smartphone Sat Nusapersada

Perusahaan manufaktur Pegatron Corporation membeli 10 persen saham PT Sat Nusapersada

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Apr 2020, 15:00 WIB
PT Sat Nusapersada di Batam. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan manufaktur Pegatron Corporation membeli 10 persen saham PT Sat Nusapersada.

Sat Nusapersada merupakan perusahaan manufaktur asal Batam yang kini membantu pembuatan sejumlah smartphone ternama. Sebut saja Xiaomi, Asus, hingga Huawei.

Presiden Direktur Sat Nusapersada Abidin mengatakan, pembelian dilakukan melalui Asus Investment yang merupakan anak perusahaan Pegatron Corporation. Pegatron sendiri merupakan perusahaan manufaktur elektronik terbesar kedua di dunia, setelah Foxconn.

Abidin menyebut, transaksi pembelian saham berlangsung pada Jumat, 3 April lalu.

"Sebanyak 531,43 juta lembar saham Sat Nusapersada dengan kode PTSN diborong Pegatron dengan harga Rp 236 per saham. Total transaksi mencapai RP 125,4 miliar," kata Abidin dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (13/4/2020).

Abidin menjelaskan, harga saham Sat Nusapersada dibeli jauh di atas harga saham di bursa per hari itu, yaitu 153 per lembar saham.

Dengan pembelian ini, pemegang saham di PT Sat Nusapersada Tbk kini adalah Abidin (66,47 persen), Inditeck Technology Hong Kong Limited (10 persen), Asus Investment co.ltd (10 persen), Bidin Yusuf (3,53 persen), dan masyarakat (10 persen).


Sudah Kerja Sama Sejak Desember 2018

PT Sat Nusapersada di Batam. (Liputan6.com/ Yuslianson)

"Satnusa merupakan partner strategis Pegatron di Asia Pasifik. Itu artinya, kerja sama Pegatron dan Satnusa yang sudah berjalan selama ini akan semakin baik," tutur Abidin.

Sekadar informasi, Satnusa sudah bekerja sama dengan Pegatron sejak Desember 2018. Saat itu, Satnusa merakit berbagai produk smart home seperti fast router dan modem berkecepatan tinggi dengan teknologi yang mumpuni.

Sebelumnya, pada 2018, Satnusa pernah menjual 10 persen saham hasil buyback kepada Inditeck Technology Hong Kong Ltd. Inditeck merupakan anak usaha dari Huaqin Telecom Technology, selaku original design manufacture (ODM) smartphone dan laptop terbesar di Tiongkok.


Tentang Satnusa

CEO PT Sat Nusapersada, Abidin Hasibuan (kiri) saat ditemui di pabriknya di Batam. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Satnusa berdiri sejak 1990. Kini Satnusa menjadi perusahaan EMS (electronic manufacture service) terbesar di Indonesia.

Perusahaan mempekerjakan lebih dari 7.000 karyawan dan memiliki 15 pabrik, semuanya berlokasi di Batam. Mitra utama Satnusa antara lain adalah Xiaomi, Huawei, Asus, Sony Murata, Pegatron, Huaqin, Imoo, ATI, Epson, dan lain-lain.

Satnusa juga memproduksi berbagai produk seperti smart home, smartphone, sel baterai, tablet, jam tangan pintar, dan lain-lain.

(Tin/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya