Pemain Gim Strategi Berpengalaman Punya Atensi Visual Tinggi

Penelitian terbaru menunjukkan pemain gim strategi berpengalaman mempunyai atensi visual tinggi.

oleh M Hidayat diperbarui 13 Apr 2020, 17:00 WIB
League of Legends World Championship 2016. (Riot Games)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak penelitian telah menunjukkan pengalaman bermain gim dapat meningkatkan perkembangan kognitif.

Sebut saja World of Warcraft, Age of Empires, dan Total War, yang melibatkan perencanaan strategis, keterampilan sensorimotor, dan kerja tim, dapat meningkatkan perkembangan kognitif seperti koordinasi antara mata dan tangan yang lebih baik, serta daya ingat yang lebih bagus.

Namun, efek jangka panjang permainan pada fungsi kognitif utama dalam membedakan informasi penting dan tidak relevan pada rangsangan visual cepat belum pernah ditelaah.

Penelitian terbaru menyebutkan para pemain berpengalaman gim strategi real-time seperti gim-gim tersebut di atas memiliki kemampuan pemrosesan informasi lebih cepat.

"Tujuan kami adalah untuk mengevaluasi efek jangka panjang dari pengalaman bermain gim strategi real-time pada perhatian selektif visual temporal," kata Dr. Diankun Gong, salah satu peneliti yang juga merupakan Associate Professor di Ministry of Education Key Laboratory for Neuroinformation di University of Electronic Science and Technology of China dikutip dari keterangan resminya via Eurekalert, Senin (13/4/2020).


Terbit di jurnal Frontiers in Human Science

League of Legends. (SBNation)

Selain itu, menurut penelitian yang terbit di jurnal Frontiers in Human Science tersebut, mereka dapat mengalokasikan lebih banyak kekuatan kognitif untuk rangsangan visual, serta secara lebih efektif mengalokasikan sumber daya kognitif terbatas di antara rangsangan berturut-turut sepanjang waktu.

Singkat kata, bermain gim dengan genre seperti itu dapat menyebabkan perubahan jangka panjang di otak dan menyebabkan peningkatan atensi visual selektif temporal.

Penelitian ini melibatkan 38 sukarelawan, yang merupakan mahasiswa laki-laki muda dan sehat di University of Electronic Science and Technology.

Setengah dari sukarelawan adalah pemain League of Legend (LoL) berpengalaman. Mereka telah memainkan LoL setidaknya selama dua tahun dan berada di antara 7 persen pemain teratas dunia.

Pemain lainnya masih pemula, dengan pengalaman kurang dari enam bulan. Mereka berada di antara 30-45 persen pemain terbawah. 

(Why/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya