Liputan6.com, Jakarta Nigeria sudah lama disebut-sebut sebagai kekuatan sepak bola di Afrika. Pada 1994 Super Eagles lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Nigeria mencapai Piala Dunia pada tahun 2002, 2010, 2014, dan 2018. Namun Super Eagles masih belum berhasil melewati Babak 16.
Advertisement
Empat tahun kemudian, Nigeria kembali ke panggung terbesar dunia. Menempati peringkat ke- 74 di dunia sebelum kedatangan mereka di Prancis, Nigeria naik ke posisi 32.
Banyak penggemar sepak bola di seluruh dunia menikmati sepak bola agresif dan kreatif mereka di lapangan, dengan menampilkan bintang-bintang seperti Jay Jay Okocha. Tapi kepercayaan diri dan popularitas mereka berubahan menjadi seperti kutukan. Seperti diungkapkan bek Taribo West kepada media Nigeria The Punch.
Kunjungi Klub Malam
Dia menceritakan para pemain lelah setelah tidur dengan penggemarnya malam sebelum pertandingan babak 16 besar mereka dengan Denmark. Akibatnya, Nigeria dengan mudah dihancurkan 4-1.
"Saya membaca laporan tentang Eagles mengunjungi klub malam dan mengendarai limusin selama Piala Dunia di Perancis (rumor yang tersebar luas pada saat itu), jujur saya tidak tahu tentang itu," katanya.
“Tapi yang saya tahu adalah bahwa beberapa pemain menyelinap bawa perempuan ke kamp, saya melihat itu. Para wanita adalah orang Afrika yang datang untuk menonton turnamen dan jatuh cinta dengan tim kami, karena cara kami bermain di babak grup. Jadi, mudah bagi para pemain ini untuk merayu mereka ke kamar mereka.”
Advertisement
Tak Punya Kekuatan
"Itulah sebabnya pada hari pertandingan, Anda bisa melihat banyak pemain tidak memiliki kekuatan untuk mengurangi tekanan pemain Denmark. Mereka lelah setelah bekerja sendiri malam sebelumnya dengan para wanita,” ujar Taribo West
"Saya meneriaki mereka di lapangan, saya sangat marah dengan mereka. Mereka melakukan semua ini karena mereka pikir kami akan mengalahkan Denmark.”