Kongo Umumkan Kasus Ebola di Tengah Pandemi Corona Covid-19

Di tengah pandemi virus Corona Covid-19 yang masih melanda, muncul kasus baru Ebola di Kota Beni, Republik Demokratik Kongo.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2020, 16:30 WIB
Salah satu wabah Ebola terburuk di dunia meneror Republik Demokratik Kongo selama 2018 (AP/Al-hadji Kudro Maliro)

Liputan6.com, Jakarta- Di tengah pandemi virus Corona Covid-19 yang masih melanda, muncul kasus baru Ebola di Kota Beni, Republik Demokratik Kongo. Hal itu diungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Ini adalah saat yang kami antisipasi. Kami menyiapkan tim penanggap di Beni dan daerah berisiko tinggi lainnya untuk alasan ini," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir dari laman resminya pada Minggu (12/4/2020).

WHO menyatakan bahwa mereka telah melakukan investigasi dan pemeriksaan setiap harinya sebagai sistem pengawasan Ebola aktif. Mereka yang diwaspadai adalah orang dengan gejala yang kemungkinan disebabkan oleh Ebola atau kematian di wilayah berisiko tinggi.

Saat ini, upaya tengah dilakukan untuk melakukan penelusuran kontak agar mereka bisa mendapatkan vaksin dan pemantauan status kesehatan.

Load More

Lebih dari 18 Bulan

Dr. Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika menyatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan para penanggap kesehatan di Kongo selama lebih dari 18 bulan.

"Tim kami saat ini mendukung penyelidikan dalam kasus terbaru," ujarnya.

"Meskipun pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung menambah tantangan, kami akan melanjutkan upaya bersama ini sampai kita dapat mendeklarasikan akhir dari wabah Ebola bersama-sama," kata Moeti menambahkan.

 


Tak Jadi Umumkan Bebas Ebola

Petugas kesehatan membantu menyiapkan peralatan penanganan Ebola di Republik Demokratik Kongo (AFP/Mark Naftalin)

Sebelum ditemukannya kejadian baru ini, negara tersebut awalnya akan mengumumkan akhir dari wabah Ebola yang telah terjadi sejak Agustus 2018 lalu, pada hari Minggu waktu setempat.

"Ini berarti pemerintah Kongo Republik Demokratik Kongo tidak akan dapat mengumumkan diakhirinya wabah Ebola pada Senin, seperti yang diharapkan," Tedros seperti dikutip dari Aljazeera.


Kerja Keras

Namun, WHO menjamin mereka akan terus gigih berusaha dan bekerja keras membantu agar wabah ini bisa terselesaikan.

"WHO tetap di lapangan dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat yang terkena dampak, serta mitra kami untuk mengakhiri wabah," Tedros menegaskan.

(Giovani Dio Prasasti/Dyah Puspita Wardhani)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya