Cerita Bola Tempo Doeloe: Bertanding Hari Ini, Berita Terbit Sebulan Kemudian

Pemberita Betawi pada tahun 1907 untuk kali pertama manyajikan laporan pertandingan yang berlangsung di luar kota.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 30 Apr 2020, 20:03 WIB
Banner Cerita Bola Tempo Doeloe

Liputan6.com, Jakarta Liputan olahraga telah mengalami peningkatan yang sangat pesat belakangan ini. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertandingan yang berlangsung jauh di luar Indonesia bahkan sudah bisa dinikmati di waktu yang bersamaan lewat media televisi maupun streaming online (daring). 

Berbagai fasilitas kini hadir dalam memudahkan para pecinta olahraga, khususnya sepak bola dalam menikmati pertandingan-pertandingan yang jauh dari jangkauan. Tinggal mencari stasiun televisi atau situs yang menayangkan secara langsung, Anda sudah bisa menikmatinya dari dalam rumah sendiri. 

Namun di awal tahun 1900-an, jangan bayangkan teknologi seperti ini sudah ada di Tanah Air. Salah satu cara untuk mengetahui laga yang berlangsung di luar daerah, umumnya masih lewat koran. Itu pun tidak bisa segera dinikmati karena proses pengiriman naskah saat itu belum secanggih sekarang.

Pemberita Betawi seperti dikutip dari buku berjudul 'Wajah Bangsa dalam Olahraga' karya Hendy CH Bangun, menjadi salah satu surat kabar yang sudah memiliki rubrik olahraga di zaman itu. Dan laporan pertama surat kabar ini tentang pertandingan di luar Betawi baru terbit pada 28 November 1907. 

"Perlombaan Voetbal di Ambon", demikian judul artikel itu dibuat. Tulisan ini bercerita mengenai pertandingan dua klub terkenal di Ambon yang digambarkan secara detail oleh penulisnya.  


Artikel Asli

Berikut ini adalah cuplikan beritanya:

 

Artikel Pemberita Betawi yang terbit tahun 1907 berjudul Perlombaan Voetbal di Ambon. (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

 

berikutnya:

 

Artikel Pemberita Betawi yang terbit tahun 1907 berjudul Perlombaan Voetbal di Ambon (Marco Tampubolon/Liputan6.com)


Terbit Sebulan Setelah Pertandingan

ilustrasi

Ada beberapa hal yang menarik dari berita harian Pemberita Betawi tersebut. Pertama adalah terkait waktu terbit berita tersebut, yakni hampir sebulan setelah pertandingan yang diadakan pada 23 Oktober 1907 itu baru bisa dinikmati warga Batavia, hampir sebulan kemudian 28 November 1907.

Menurut catatan Hendry dalam bukunya, jeda waktu yang cukup lama itu masuk akal mengingat saat itu teknologi pengiriman berita tidak secanggih sekarang. "Pastilah berita itu dikirim via pos laut karena waktu itu belum ada pos udara, jadi perlu waktu lama sampai ke kantor redaksi," tulis Hendry. 

Kondisi ini tentu saja berbeda dengan zaman sekarang di mana pengiriman berita dalam bentuk naskah seperti ini sudah bisa dilakukan hanya dalam hitungan detik saja lewat fasilitas internet. 

Hal menarik lainnya adalah deskripsi penulis mengenai kesebelasan yang sedang bertanding. Penulis Pemberita Betawi saat itu masih menggambarkan dengan detail kostum kesebelasan kedua tim. Saat ini informasi sudah tidak terlalu relevan untuk disampaikan mengingat pembaca sudah bisa melihatnya langsung lewat foto berwarna atau menyaksikannya lewat tayangan langsung televisi atau streaming. 

"Dilihat dalam konteks sekarang, menjelaskan kostum kesebelasan yang bermain tidak lagi relevan, berlebihan, tapi untuk waktu itu penggambaran ini penting untuk memberi bayangan kepada pembaca mengenai kondisi kedua tim," tulis Hendry menambah catatannya mengenai berita tersebut. 

Lalu seperti apa berita ini bila disadur dalam kemasan berita olahraga saat ini? 


Disadur ke Laporan Saat Ini

Ilustrasi

Poesparagam dan Var menang telak 3-0 atas lawannya, Var Costuum Poesparagam pada pertandingan di lapangan Niew Victoria, 23 Oktober 1907. Sedangkan pada pertandingan sebelumnya, tim pelajar Excelsior (sekolah Batugantung) juga berhasil mengalahkan Minerva (sekola Mardika), 1-0.

Duel antara Poesparagam dan Var melawan Var Costuum berlangsung ketat di awal babak pertama. Var Costuum yang mengenakan seragam putih-hitam kesulitan menembus pertahanan dan Poesparagam Var di mana bola lebih banyak berkutat di lini tengah lapangan pertandingan.  

Var Costuum mulai berani menekan dan sempat melepaskan tendangan ke arah gawang lawan. Hanya saja bola masih melenceng di sebelah mistar gawang Poesparagam dan Var yang berkostum kemeja bercorak dan celana putih. Kiper segera memungut bola dan melepaskan tendangan jauh ke depan untuk melancarkan serangan ke daerah pertahanan Var Costuum. Bola mendarat di kaki salah seorang penyerang dan Var dan segera melepaskan tembakan keras, tapi belum juga menemui sasaran.   

Permainan kembali didominasi Var Corstuum. Halfbek Var sempat merebut bola dari kaki lawan dan segera menyodorkannya ke gelandang kanan yang kemudian melepas tembakan keras ke gawang Poesparagam tapi bola masih berhasil dijinakkan kiper. Poesparagam dan Var sempat melancarkan serangan dan sukses tembakan keras, tapi masih melenceng dari sasaran. 

Hingga babak pertama usai, kedudukan masih imbang 0-0. 

Pergantian pemain dilakukan Var Costuum di babak kedua untuk posisi kiper dan penyerang. Meski demikian, Poesparagam dan Var justru mengambil alih kendali permainan dan teru menekan pertahanan Var Costuum. Berawal dari sebuah kemelut, penyerang penyerang Poespagram akhirnya berhasil merebut bola dan mencetak gol ke gawang Var yang langsung disambut gemuruh penonton. 

Tidak lama kemudian, Poespagram mencetak gol kedua yang kembali disambut gemuruh penonton. Dalam posisi tertinggal dua gol, Var mengganti lagi penjaga gawangnya. 

Pertarungan selanjutnya berlangsung dalam tensi tinggi. Sederet pelanggaran dilakukan pemain Var yang tengah berjuang untuk menyamakan kedudukan. Perkelahian antarpemain nyaris terjadi, yang melibatkan penyerang Poespagram dan Var Coostum meski pertandingan masih tetap bisa dilanjutkan. 

Permainan Poespagram semakin rapi. Tidak lama kemudian, penyerang Poespagram berhasil melakukan penetrasi sebelum kemudian menjebol gawang Var dan mengubah kedudukan jadi 3-0. 

Tertinggal 3 gol membuat Var Coostum semakin gugup dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Hingga wasit meniup peluit panjang, kedudukan tidak berubah 3-0 untuk Poespagram. 

Sementara itu, tim pelajar Exelcelsior kembali menambah koleksi kemenangannya saat bertemu Minerva. Dalam pertandingan tersebut  Exelcelsior yang sebelumnya berhasil mengalahkan tim pendatang baru Steren 1-0 juga memetik kemenangan dengan skor yang sama atas Minerva.  

 

Catatan: 

Dalam proses menyadur berita dari Pemberita Betawi, kami sengaja menghilangkan beberapa bagian artikel yang dianggap tidak relevan lagi dalam teknik penulisan berita olahraga pada  saat ini. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya