Liputan6.com, Surabaya - Berdasarkan peta persebaran COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) pada Senin 13 April 2020, pukul 17.00 WIB, terdapat 5.053 desa dan kelurahan yang sudah memiliki ruang observasi ODP maupun PDP COVID-19.
"Itu artinya setara dengan 59,3 persen dari jumlah desa dan kelurahan di Jawa Timur," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, malam.
Khofifah juga menyampaikan terima kasih kepada salah satunya yaitu di Kanigoro Blitar yang sudah selesai observasi warganya yang pulang dari Bekasi.
Baca Juga
Advertisement
Khofifah juga sempat memberitahukan, kalau warga sudah dinyatakan selesai observasi 14 hari di Dusun Sukorejo Desa Karangsono Kanigoro Blitar.
"Pola - pola ini akan menjadi referensi bagi desa atau kelurahan yang lain betapa mereka menyadari, mereka dari daerah episentrum ketika kembali ke kampung halaman mereka bersedia untuk dilakukan isolasi ataupun observasi di kampung, yang memungkinkan mereka tetap bisa bertemu dengan batas jarak yang sudah ditentukan untuk bisa say hallo kepada keluarga masing - masing," ujar Khofifah.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Perkembangan Kasus Corona COVID-19 di Jatim hingga 13 April 2020
Sebelumnya, kasus pasien positif Corona COVID-19 bertambah di Jawa Timur. Terbaru, kasus positif COVID-19 di Jatim, bertambah 52 pasien, dari 386 orang kini menjadi 438 orang hingga 13 April 2020.
"Hari ini tercatat yang terkonfirmasi positif total di Jawa Timur ada 438," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin malam, 13 April 2020.
Dari tambahan tersebut, tercatat ada satu daerah baru terjangkit Corona COVID-19. Yakni Kabupaten Mojokerto yang terdapat temuan satu pasien positif Corona COVID-19. Total ada 33 kabupaten/kota yang berstatus zona merah di Jatim.
"Kemarin (Minggu), Kabupaten Mojokerto kategori kuning hari ini Kabupaten Mojokerto sudah masuk daerah merah karena sudah mulai terjangkit dan sudah ada kasus konfirmasi positif," kata Khofifah.
Sementara untuk jumlah pasien tambahan positif Corona COVID-19 antara lain dari Kota Surabaya dengan 28 kasus baru. Sidoarjo delapan pasien, Tulungagung empat pasien, Gresik tiga pasien, Jombang tiga pasien, Bojonegoro dua pasien, Kabupaten Kediri satu pasien dan Lamongan satu pasien.
"Kota Surabaya tambah 28 (pasien), kemarin tambah 83. Sehingga total yang ter konfirmasi positif di Surabaya ada 208 (pasien)," ucap Mantan Menteri Sosial kabinet Indonesia Kerja ini.
Sementara itu, terkait kasus sembuh terkonfirmasi ada tujuh pasien, dari 69 kini menjadi 76 setara 17,35 persen. Empat pasien berasal dari Surabaya, satu dari Gresik, satu dari Sidoarjo dan satu lagi dari Situbondo.
"Alhamdulillah kita mendapat informasi ada tujuh yang terkonfersi negatif, itu artinya sembuh," kata Khofifah.
Khofifah juga menyampaikan kabar duka, ada 11 pasien positif COVID-19 meninggal dunia. Sembilan pasien asal Surabaya dan dua asal Sidoarjo.
"Kita mutlak harus siap di rumah dan keluar rumah menggunakan masker untuk kepentingan yang sangat terjamin dan batasi interaksi di luar rumah," ujar Khofifah.
Berdasarkan data Pemprov Jatim, total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat 1.447 pasien. Namun, yang masih dalam pengawasan 872 pasien. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 14.423 orang. Yang masih dalam pemantauan 7.813 orang.
Advertisement