Liputan6.com, Milan - Adriano Galliani mengungkapkan dua penyesalan terbesarnya sebagai CEO AC Milan yakni ketika melewati kesempatan menggaet Alessandro Del Piero dan Cristiano Ronaldo.
Galliani menghabiskan 31 tahun mengelola AC Milan bersama Silvio Berlusconi, di mana mereka membangun tim yang menghasilkan liga trofi Liga Champions dalam rentang waktu 1986 sampai 2017.
Advertisement
"AC Milan mengalami masalah keuangan pada saat kedatangan kami, tetapi tim sudah memiliki fondasi yang bagus," kata Galliani kepada Sky Sport Italia.
"Kami segera mendatangkan Ruud Gullit dan Marc van Basten, dan tahun berikutnya, Frank Rijkaard juga tiba. Kami sudah memiliki pertahanan yang hebat dan menambah lebih banyak juara di skuad," tutur pria berkepala plontos ini.
Pria berusia 75 tahun ini mengaku bahwa Ricardo Kaka pemain yang selalu ada dalam hatinya. Perekrutan Andriy Shevchenko dari Dinamo Kiev juga berarti sangat besar bagi Galliani selama mengelola I Rossoneri.
"Tetapi hal yang sama besarnya berlaku untuk pemain AC Milan lain seperti Ronaldinho, George Weah, Zvonimir Boban, Dejan Savicevic. Ada begitu banyak yang masih saya sukai," ungkapnya.
Ahli Transfer
Galliani terkenal sebagai ahli transfer AC Milan dengan kesuksesannya merekrut pemain-pemain besar. Tapi, dia mengakui ada dua kesalahan besar yang dia sesali sampai saat ini.
"Kami mencoba merekrut Del Piero sebelum dia pergi ke Juventus. Dia salah satu dari dua pemain yang paling saya sesali tidak dibeli. Padova menawarinya 5 miliar liar, bayaran yang sangat besar untuk anak semuda itu, dan kami tidak yakin," tutur Galliani.
Advertisement
Usia 16 Tahun
"Hal yang sama berlaku untuk Cristiano Ronaldo: dia masih berusia 16 tahun saat Sporting CP meminta kami menyiapkan 16 atau 17 miliar lira dan kami tidak mengambilnya," bebernya.