Pemerintah Jabar Tambah Faskes Penanganan COVID-19

Pemerintah Jawa Barat menyatakan telah menambah fasilitas kesehatan khususnya untuk rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.

oleh Arie Nugraha diperbarui 14 Apr 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat menyatakan telah menambah fasilitas kesehatan khususnya untuk rumah sakit rujukan penanganan COVID-19. Pada yang awalnya rumah sakit rujukan COVID-19 berjumlah 34 akan ditambah 71 rumah sakit, sehingga total menjadi 105 rumah sakit.

Menurut juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Barat, Daud Achmad, jumlah tersebut tidak seluruhnya rumah sakit tetapi terdapat bangunan milik pemerintah yang dialihfungsikan menjadi fasilitas kesehatan. Salah satunya adalah di gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).

"Ada beberapa fasilitas milik pemda juga yang saat ini sudah difungsikan sebagai tempat isolasi. Ya seperti di BPSDM. Hari ini sudah tercatat 33 orang masuk kesana. Yang masuk kesana adalah yang positif tanpa gejala, kemudian juga ada juga gejalanya yang paling rendah. Itu semua masuk disana," kata Daud dalam siaran pers daring, Bandung, Senin, 13 April 2020.

Daud menjelaskan kondisi lingkungan di BPSDM, dianggap ideal untuk merawat pasien dalam penagawasan ketat COVID-19. Hal itu disebabkan tutur Daud, situasi tenang dan nyaman yang dirasakan pasien dapat menambah kekebalan tubuh pada masa penanganan.

Untuk masalah pelayanan, Daud mengklaim semuanya berjalan dengan prima tanpa kedala. Sehingga memicu membaiknya kondisi pasien yang tengah memperoleh perawatan.

"Pelayanannya bagus, tempatnya nyaman, artinya bahwa pikiran mereka tidak ada stres, tidak ada apa. Ini yang akan bisa menambah imunitas di tubuh mereka. Mudah - mudahan mereka cepat selesai menjalani perawatan dan kembali pulang ke rumah," ungkap Daud.

 


Siagakan 15 Rumah Sakit Penyangga

Sebelumnya pada pertengahan bulan lalu, Pemerintah Kota Bandung telah menyiapkan sebanyak 15 rumah sakit yang disiagakan sebagai fasilitas penyangga dua rumah sakit rujukan COVID-19. Rumah sakit itu terdiri dari 10 rumah sakit milik pemerintah, diantaranya Rumah Sakit Angkatan Udara Salamun, Rumah Sakit Polri Sartika Asih dan dua rumah sakit swasta Borromeus dan Santosa.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita Sri Hasniarty, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi melubernya pasien COVID-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dengan 19 tempat tidur di ruang isolasi dan delapan tempat tidur di ruang isolasi Rumah Sakit Paru Rotinsulu. Rita mengatakan seluruh rumah sakit penyangga tersebut telah memiliki ruang ruang isolasi COVID-19. (Arie Nugraha)


Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya