Liputan6.com, Wina - Austria mulai membolehkan toko-toko kembali buka karena aturan lockdown akibat pandemi Virus Corona (COVID-19) mulai dilonggarkan. Toko-toko berukuran kecil boleh buka dan bulan depan restoran serta hotel juga boleh buka.
Dilaporkan DW, Selasa (14/4/2020), toko-toko berukuran di bawah 400 meter persegi yang diperbolehkan buka lebih dahulu. Sebelumnya, hanya bisnis esensial yang boleh beroperasi, seperti penjual makanan atau obat.
Baca Juga
Advertisement
Pada 1 Mei mendatang, mal dan penata rambut juga dibolehkan beroperasi. Selanjutnya pada pertengahan bulan itu, restoran dan hotel giliran buka kembali.
Kebijakan terkait acara publik tetap tidak diperbolehkan hingga setidaknya akhir Juni mendatang. Aturan masker juga diperketat di toko dan transportasi umum.
Pakar kesehatan memperingatkan bahwa masyarakat harus terus tertib melakukan langkah pencegahan Virus Corona jenis baru. Jika tidak, pelonggaran lockdown bakal jadi bumerang.
"Ini harus sangat jelas bahwa memperoleh kembali kebebasan kita berarti harus melakukan beberapa hal tertentu, dan kita tidak boleh abai terhadap fakta bahwa masih perlu meredam situasi yang sayangnya menyulitkan ini," ujar Profesor Hans-Peter Hutter dari Pusat Kesehatan Masyarakat di Universitas Medis Wina.
Ia pun berkata jika masyarakat tak patuh aturan pencegahan, maka situasi akan kembali seperti bulan lalu.
Pemilik toko pakaian Thomas Kaschowitz menyambut baik aturan pelonggaran lockdown ini. Selama lockdown ia rugi 50 ribu euro (Rp 857 juta).
Meski demikian, ia tak yakin mood masyarakat sudah membaik.
"Saya tidak yakin mood masyarakat merasa segalanya baik-baik saja, karena virusnya masih ada. Nantinya atmosfer akan membaik, tetapi situasinya harus meningkat dahulu," ujarnya.
Austria telah melakukan lockdown akibat pandemi Virus Corona jenis baru sejak 16 Maret lalu. Dengan kebijakan baru ini, maka Austria dan Denmark termasuk negara pertama di Eropa yang membuka diri dari lockdown.
(1 euro = Rp 17.146)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Survei: Pandemi Virus Corona COVID-19 Berakhir 4 Bulan Lagi
Survei di enam negara mengungkap prediksi kapan pandemi Virus Corona (COVID-19) akan berakhir. Berdasarkan survei 6.566 orang, rata-rata menyebut epidemi ini akan berakhir pada 17 minggu atau sekitar empat bulan.
Dilaporkan kantor berita Yonhap, tiap warga negara memiliki pandangan berbeda terkait kapan pandemi ini akan berakhir. Yang paling optimistis adalah warga China, mereka yakin pandemi selesai dalam sembilan minggu saja.
Enam negara yang disurvei adalah Korea Selatan (1.043 responden), Amerika Serikat (1.119), China (1.057), Jerman (1.131), Italia (1.093), dan Inggris (1.123).
Warga AS berkata pandemi Virus Corona akan berakhir dalam 15 minggu, sementara warga Italia dan Inggris memprediksi situasi baru membaik pada 22 minggu. Kematian akibat COVID-19 di Italia adalah tertinggi di Eropa dan kematian di AS tertinggi sedunia.
Survei ini dilaksanakan oleh agensi public relations dan marketing FleishmanHillard Inc. secara online.
Berikut hasil survei terkait prediksi kapan Virus Corona berakhir serta kepuasan masyarakat terhadap pemerintah:
Jawaban responden terkait prediksi kapan epidemi Virus Corona COVID-19 berakhir:
1. China: 9 minggu
2. Amerika Serikat: 15 minggu
3. Korea Selatan: 17 minggu
4. Jerman: 17 minggu
5. Italia: 22 minggu
6. Inggris: 22 minggu
Advertisement