Liputan6.com, Jakarta Penutupan sekolah dan pembatasan aktivitas di luar rumah demi mencegah penyebaran COVID-19 membuat banyak remaja ikut terdampak masa mudanya. Hal ini rentan membuat munculnya kondisi mental yang buruk.
Maka dari itu, dilansir dari laman UNICEF pada Rabu (4/14/2020), ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk para remaja dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19.
Advertisement
1. Kecemasan adalah Normal
Kepada UNICEF, psikolog remaja Lisa Damour mengatakan bahwa kecemasan adalah fungsi normal dan sehat yang mengingatkan seseorang akan ancaman dan membantu diri mengambil tindakan untuk perlidnungan.
"Kecemasan Anda akan membantu membuat keputusan yang harus Anda buat sekarang, tidak menghabiskan waktu bersama orang lain atau dalam kelompok besar, mencuci tangan, dan tidak menyentuh wajah," ujarnya. Perasaan ini tidak hanya membantu Anda namun juga agar orang lain tetap aman.
Terkait kecemasan seputar COVID-19, Damour meminta agar remaja mendapatkan sumber yang bisa dipercaya apabila mencari informasi. Selain itu, apabila Anda merasakan gejalanya, penting untuk membicarakan itu pada dengan orangtua.
"Perlu diingat bahwa penyakit akibat infeksi COVID-19 umumnya ringan terutama untuk anak-anak dan dewasa muda."
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Melakukan Kegiatan Lain
2. Membuat Pengalihan
Di kala seseorang tidak bisa melakukan apa pun untuk mengatasi kondisi kecemasan, Damour merekomendasikan Anda menciptakan pengalihan bagi diri kita sendiri. Di saat seperti ini, remaja bisa melakukan pekerjaan rumah, menonton film, membaca novel, atau tidur untuk menemukan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Temukan Cara Baru Terhubung dengan Teman
Ada banyak cara untuk tetap terhubung dengan orang lain di tengah pandemi COVID-19. Anda bisa menggunakan media sosial dan melakukan banyak permainan kreatif yang sedang tren akhir-akhir ini.
"Saya tidak akan pernah meremehkan kreativitas remaja," kata Damour. Menurutnya, mereka akan selalu bisa menemukan cara untuk saling terhubung satu sama lain yang berbeda dari sebelumnya.
Tentu saja, batasi diri dari akses ke internet atau media sosial secara berlebihan. "Itu tidak sehat, itu tidak pintar, itu bisa memperkuat kecemasan Anda."
Advertisement
Lebih Memperhatikan Diri Sendiri
4. Fokus Pada Diri Anda
Berkegiatan di rumah bisa menjadi saat tepat untuk melakukan sesuatu yang baru. Fokuslah pada diri sendiri dan temukan cara untuk menghabiskan waktu dengan cara yang produktif demi kesehatan mental.
5. Merasakan Perasaan Anda
Damour menyarankan agar Anda membiarkan diri merasakan perasaan kecewa dan jengkel karena banyak hal yang hilang karena pandemi ini.
"Ketika tiba dengna perasaan yang menyakitkan, satu-satunya jalan keluar adalah melewatinya. Maju dan bersedih, dan apabila Anda bisa membiarkan diri sendiri sedih, Anda akan mulai merasa lebih cepat untuk baik."
Ada banyak cara seseorang untuk memproses perasaan mereka. Beberapa akan membuat karya seni, beberapa akan membicarakannya dengan orang lain. Yang penting, lakukan apa yang menurut Anda baik dan benar.
6. Berbaik Hati pada Diri Sendiri dan Orang Lain
Ada banyak anak dan remaja yang mengalami perundungan karena terdampak COVID-19. Damour mengatakan orang lain harus lebih peka dan mendorong korban perundungan untuk meminta bantuan atau dukungan pada teman serta orang dewasa.
Cobalah tawarkan dukungan ketika melihat teman yang diintimidasi. Hubungi mereka dan tawarkan bantuan. Tidak melakukan apa pun bisa membuat mereka merasa semua orang tak peduli dengannya. Kata-kata Anda bisa membuat perbedaan.
Namun, pastikan tidak membuatnya semakin tersakiti saat mencoba membantunya.