Pengamat: Pemerintah Harus Tegas Soal Corona, Jangan Sekedar Imbauan

Pemerintah diminta tegas dalam menangani virus corona

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 14 Apr 2020, 11:48 WIB
Relawan membagikan masker kepada pengemudi ojek online di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (17/3/2020). Sebanyak 3.000 masker dibagikan secara gratis sebagai salah satu bentuk keprihatinan sekaligus berpartisipasi dalam upaya mencegah penyebaran virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai bahwa pemerintah tak tegas dalam menghadapi penyebaran wabah virus corona (Covid-19). Menurutnya, berbagai himbauan yang telah dilemparkan selama masa pandemi ini tak akan mempan untuk kebanyakan masyarakat.

"Urusan mengimbau itu tak ada di aturan perundang-undangan. Kalau cuman menghimbau lebih baik lepas saja. Orang Indonesia itu harus ada sanksinya," ujar Agus dalam teleconference bersama Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Selasa (14/4/2020).

"Jadi jangan sekali kali kita menghimbau. Imbauan itu kayak banci. Harus tegas berikan sanksi," dia menekankan.

Agus menyatakan, pemerintah perlu membuat aturan jelas untuk bisa mengendalikan penyebaran virus corona di tengah masyarakat. Dalam hal ini, ia menganggap pemerintah daerah bisa mengambil kewenangan itu.

 


Bantuan Langsung Pangan

Seorang anak mengambil mi instan dan telur gratis di Jalan Raya Cibubur-Bojong Kulur, Bogor, Kamis (9/4/2020). Di beberapa pinggir jalan Kawasan Jabotabek saat ini banyak aksi solidaritas oleh warga dengan menyediakan bahan makanan gratis di tengah pandemi virus corona. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selain itu, ia juga meminta pemerintah agar mau menyalurkan bantuan langsung berupa makanan kepada masyarakat selama masa pandemi ini. Sebab, ia khawatir banyak masyarakat yang berbuat di luar batas akibat tuntutan perut.

"Dan betul sekali dalam situasi urgent pemerintah harus turun keluarkan uang. Jadi yang tidak bisa makan dikasih," imbuh dia.

"Saya di daerah cari siapa yamg tidak bisa makan, kemudian saya urus. Soalnya kalau tidak ini bahaya. Kemarin saya dengar di Yogya ada yang dibegal," tutup Agus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya