Petani Sumbang 250 Ton Beras untuk Warga Terdampak Wabah Corona

Semua padi untuk masyarakat terdampak wabah Corona ini diolah langsung oleh para petani.

oleh Yopi Makdori diperbarui 14 Apr 2020, 13:54 WIB
Seorang kuli angkut menurunkan beras dari atas truk di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Senin (25/9). Pedagang beras Cipinang sudah menerapkan dan menyediakan beras medium dan beras premium sesuai harga eceran tertinggi (HET). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Para petani dari tiga wilayah di Jawa Barat, menyumbangkan 250 ton beras bagi warga miskin yang terdampak pandemi Corona. Mereka adalah warga Desa Kiara Sari, Kecamatan Compreng, Subang, kemudian Desa Cigalontang, Tasikmalaya dan Desa Limbangan, Garut.

Bantuan terkait Corona tersebut rencananya disebar ke wilayah Bandung Raya.

Menurut CEO Sinergi Foundation (SF), Asep Irawan, para petani di tiga wilayah tersebut merupakan binaan pihaknya.

"Setiap paketnya dikemas dalam ukuran 5 kilogram, dan siap disalurkan pada mereka yang membutuhkan,” ungkap Asep Irawan, Selasa (14/4/2020).

Dia mengatakan semua padi untuk masyarakat terdampak wabah Corona ini diolah langsung oleh para petani binaan. Mulai dari proses panen di sawah, lalu gabah masuk ke gudang untuk digiling menjadi beras, kemudian dikemas hingga didistribusikan.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Saling Menguatkan

KPPU curiga ada permainan kartel komoditas pangan, kecurigaan tersebut muncul lantaran menipisnya stok beras di pasar secara tiba-tiba.

Sinergi pangan untuk warga terdampak Corona ini, kata Asep, setidaknya bisa menguatkan perjuangan masyarakat.

"Insyaallah petani Compreng siap memasok 250 ton beras untuk dhuafa yang terdampak ekonominya akibat Covid-19. Selain memberdayakan para petani binaan, program Lumbung Desa tentunya diharapkan memiliki dampak bagi masyarakat luas, terutama dhuafa, dalam pemenuhan kebutuhan pangan di masa wabah seperti saat sekarang," tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya