Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan, jumlah pasien positif Covid-19 pada Selasa (14/4/2020) yang meninggal bertambah 60 orang. Dengan demikian, totalnya mencapai 459 orang.
"Masih ada saudara kita yang terpaksa meninggal, ada 459 orang," ujar Yurianto melalui konferensi pers terkait wabah Corona di Gedung BNPB Jakarta Timur, Sabtu (11/4/2020).
Advertisement
Semua data pasien Corona Covid-19 tersebut dikumpulkan dari pukul 12.00 WIB, Senin 13 April hingga pukul 12.00 WIB, Selasa (14/4/2020).
Yurianto mengingatkan kepada semua masyarakat untuk menjaga jarak, lebih dari 2 meter, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, dan tetap produktif selama di rumah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Vaksin Corona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa ada setidaknya 70 vaksin untuk Virus Corona COVID-19 yang sedang dalam pengembangan saat ini.
Tiga di antara vaksin tersebut pun dikatakan sedang dalam uji klinis.
Daftar upaya vaksin terbaru diterbitkan oleh WHO pada 11 April, yang memperlihatkan sejumlah besar perusahaan yang ikut berusaha membuat penyuntikan vaksin Virus Corona baru menjadi nyata.
Pada biasanya, pengembangan vaksin merupakan proses yang membutuhkan banyak waktu, tidak mudah, dan akan mengeluarkan banyak dana serta pengujian bertahun-tahun untuk menentukan apakah vaksin itu aman dan efektif.
Dengan situasi yang cukup buruk saat ini, para pembuat obat dan pejabat kesehatan dikatakan telah berharap untuk secara signifikan mengurangi durasi pengembangan vaksin.
Uji coba pada manusia di tahap dua untuk vaksin eksperimental dilaporkan telah dikerjakan oleh perusahaan biotek China, CanSino. Sementara pengujian pada manusia telah dimulai oleh dua perusahaan bioteknologi yang berbasis di Amerika Serikat, yaitu Inovio Pharmaceuticals dan Moderna.
Pengembangan vaksin juga dilaporkan sedang dikejar oleh perusahaan besar seperti Johnson & Johnson dan Sanofi.
Amerika Serikat dikatakan masih setidaknya 12 hingga 18 bulan lagi untuk memunculkan vaksin Corona COVID-19, menurut Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Anthony Fauci.
Beberapa ahli juga dikatakan sudah memberikan peringatan bahwa bahkan mencoba mencapai tenggat waktu itu adalah rencana berisiko yang bisa menjadi bumerang, demikian seperti dikutip dari Science Alert, Selasa, (14/4/2020).
Advertisement