Liputan6.com, Jakarta Martyn Sibley seorang pengguna kursi roda dengan asal Inggris menceritakan kisah karantinanya selama wabah Covid-19. Menurutnya, wabah ini dapat mengganggu mental penyandang disabilitas berat seperti dirinya.
Ketidakpastian dan kebingungan seputar Covid-19 berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraan orang, katanya. Kadang-kadang ia merasa stres, cemas dan takut.
Advertisement
“Tetapi saya telah belajar bahwa cara terbaik untuk mengatasi pikiran negatif ini adalah dengan membatasi diri dari mengonsumsi berita buruk terkait wabah ini di TV, radio, dan online,” ujar Martyn seperti dikutip dari Disability Horizons.
Untuk meredam rasa cemas, ia melakukan kegiatan yang menyenangkan untuk menghibur diri selama isolasi. Beberapa kegiatan yang ia lakukan adalah bermain dengan anjingnya, Sunny, bermain kuis virtual bersama keluarga, menonton film dan menggambar menggunakan aplikasi yang ia unduh.
Simak Video Berikut Ini:
Peran Pendamping
Martyn terlahir dengan Spinal Muscular Atrophy, ia tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Ia bergantung pada peran pendampingnya selama 24 jam.
Menurutnya, yang penting adalah tetap menjaga keselamatan dengan memastikan pengasuh mencuci tangan mereka secara teratur.
Membersihkan benda dan pegangan secara menyeluruh dan tidak bersosialisasi dengan orang lain juga dapat membantu.
“Jika Anda dan tim dukungan Anda tetap pada langkah-langkah sederhana ini, risiko terkena virus semoga diminimalkan dan Anda dapat terus menerima perawatan yang Anda butuhkan. Yang terpenting, percaya semuanya akan beres dan krisis Covid-19 akan berlalu,” pungkasnya.
Advertisement