Surati Camat, Stafsus Milenial Jokowi Sekaligus Bos Amartha Ramai Dicibir Warganet

Salah satu stafsus milenial Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra, ramai-ramai dicibir warganet karena surat yang ditujukannya ke camat di seluruh wilayah Indonesia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 14 Apr 2020, 18:14 WIB
Andi Taufan Garuda Putra. Dok: Amartha

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu staf khusus (stafsus) milenial Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra, ramai-ramai dicibir warganet karena surat yang ditujukannya ke camat di seluruh wilayah Indonesia.

Masalahnya, surat tersebut dilengkapi dengan kop surat Sekretariat Kabinet RI. Isinya pun membawa-bawa nama perusahaan rintisan (startup) yang dipimpinnya yakni PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).

Hal ini dianggap warganet berpotensi membawa konflik kepentingan bagi Andi Taufan Garuda Putra.

Pasalnya, dalam hal ini Andi mengirim surat kepada para camat di seluruh Indonesia sebagai staf khusus Presiden RI, tetapi juga meminta para camat untuk mendukung pelaksanaan program kerja sama dengan Amartha, perusahaan yang dipimpinnya.

Cibiran warganet pun membuat topik mengenai Stafsus jadi salah satu trending topik di linimasa Twitter.

Beragam cuitannya mencibir dan dianggap tidak pantas oleh banyak warganet. Hingga berita ini dimuat, lebih dari 43 ribu cuitan terkait topik stafsus masih ada di trending topic Twitter Indonesia.


Cibiran Warganet

Rata-rata, pengguna Twitter menilai, yang dilakukan oleh Andi Taufan Garuda Putra sebagai hal yang menguntungkan dirinya sendiri. Padahal, dia sedang bekerja dalam kapasitasnya sebagai seorang staf kepala negara.

Ada juga yang menyebut, stafsus milenial digaji cukup besar tetapi masih saja mengutamakan bisnisnya sendiri.

Tidak tanggung-tanggung, seorang warganet juga mencibir pedas tentang status stafsus milenial yang buang-buang APBN.

Trending topic stafsus milenial Jokowi di Twitter gara-gara kirimkan surat ke camat dan sebut perusahaan yang dipimpinnya (Foto: Twitter)


Minta Maaf dan Tarik Kembali Surat

Staf Khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra saat berdialog dengan UMKM di Banyuwangi (dok: Istimewa)

Begitu berita ini ramai diketahui warganet, stafsus milenial Jokowi Andi Taufan Garuda Putra pun meminta maaf atas langkahnya mengirimkan surat ke seluruh camat di Indonesia. 

Andi Taufan mengklarifikasi dan meminta maaf terkait mengirimkan surat berkop Sekretariat Kabinet kepada camat di seluruh Indonesia agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) dalam menangani penyebaran Covid-19. Dia juga menarik surat yang dibuatnya tersebut.

"Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut," kata Andi Taufan dalam surat terbuka yang diterima, Selasa (14/4/2020).

Dia menjelaskan, surat tersebut bersifat pemberitahuan dan dukungan kepada program desa untuk melawan Covid-18 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Taufan juga menjelaskan tidak ada maksud buruk dalam surat tersebut.

"Melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya," jelas Andi Taufan.


Murni dari Dasar Kemanusiaan

Dia mengatakan dukungan tersebut murni dari dasar kemanusiaan dan dengan biaya Amartha serta donasi masyarakat, yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. Dukungan dan biaya tersebut Taufan mengklaim tidak ada campur tangan dari negara.

"Dukungan yang diberikan dilakukan tanpa menggunakan anggaran negara, baik APBN maupun APBD," jelas Andi Taufan.

Walaupun menarik surat tersebut, Taufan mengatakan akan terus membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 dengan bekerja sama dengan semua lapisan.

"Sekali lagi terima kasih dan mohon maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang timbul. Apapun yang terjadi, saya tetap membantu desa dalam kapasitas dan keterbatasan saya," jelas Andi Taufan.

(Tin/Isk)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya