Penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020 Masih Tanda Tanya

Piala Thomas dan Uber 2020 telah diundur tiga bulan dari jadwal semula, yakni pada 15 sampai 23 Agustus.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 14 Apr 2020, 20:50 WIB
Logo Piala Thomas dan Uber 2020. (dok Piala Thomas dan Uber 2020)

Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020 di kota Aarhus, Denmark, Agustus mendatang, masih menjadi tanda tanya. Sebab, pemerintah Denmark telah melarang kegiatan keramaian berskala besar hingga akhir Agustus demi menekan penyebaran corona Covid-19.

Sebelumnya, Piala Thomas dan Uber 2020 dijadwalkan digelar pada 16-24 Mei. Tetapi, turnamen bulu tangkis beregu itu kemudian mundur tiga bulam menjadi 15-23 Agustus.

Hingga kini, Badminton World Federation (BWF) dan Asosiasi Bulu Tangkis Denmark tengah mencari klarifikasi dari otoritas terkait definisi keramaian skala besar. Sehingga bisa diketahui dampaknya bagi Piala Thomas dan Uber 2020.

"Kami harus bisa memaklumi apapun keputusan BWF, karena kalau memang harus dilakukan penundaan lagi, semua pasti karena menyesuaikan dengan kondisi di dunia. Keselamatan menjadi yang paling penting saat ini," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto di Jakarta, Selasa (14/4/2020).

 

 

Load More

Sejumlah Skenario

Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto (kanan) memberi keterangan terkait Kejurnas PBSI 2017 Gubernur Kepulauan Bangka Belitung di Jakarta, Jumat (24/11). Kejurnas digelar di Pangkalpinang pada 28 November-2 Desember. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ada sejumlah skenario yang dapat dipertimbangkan. Akan tetapi, aspek kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan atlet, ofisial, serta seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan perebutan trofi paling bergengsi ini merupakan prioritas utama.

BWF, Asosiasi Bulu Tangkis Denmark, panitia penyelenggara, Sport Event Denmark, serta pemerintah daerah Aarhus akan terus mengupayakan solusi terbaik dan mengumumkan hasil keputusan tersebut.

"Untuk menuju event besar itu banyak aspek yang mesti dipersiapkan. Atlet kalau mau tanding di turnamen besar juga nggak gampang, tahapan persiapan yang dilalui cukup panjang," ujar Budiharto.

"Dari segi kepanitiaan pun begitu, persiapan Piala Thomas dan Uber pasti butuh waktu yang tidak sebentar. Jadi memang sangat gegabah kalau event sebesar Piala Thomas Uber tetap dipaksakan tanpa persiapan yang cukup hanya mengikuti jadwal yang ada," pungkasnya.

 


Event Lain

BWF mengungkapkan diundurnya Piala Thomas dan Uber 2020 juga berpengaruh pada dua event penting. Kedua event tersebut adalah AGM (Annual General Meeting) 2020 dan BWF Member's Forum yang rencananya dihelat di sela Piala Thomas dan Uber 2020.

AGM dijadwalkan pada 15-23 Agustus 2020, sedangkan BWF Member's Forum pada 20 Agustus 2020. AGM merupakan otoritas tertinggi di BWF, pertemuan ini biasanya dilangsungkan setiap tahun pada Mei.

Pertemuan ini membahas berbagai hal fundamental dalam induk bulu tangkis dunia itu. Di antaranya adalah perencanaan strategis dan anggaran di federasi serta pembahasan peraturan dalam bulu tangkis.

Sedangkan BWF Member's Forum merupakan pertemuan BWF dengan para negara-negara anggota BWF yang bertujuan untuk membawa bulu tangkis ke jenjang yang lebih tinggi. Misalnya peningkatan siaran bulutangkis di seluruh dunia, program bulutangkis Shuttle Time, peningkatan jumlah prize money bagi atlet, dan lain sebagainya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya