Liputan6.com, Jakarta - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi penyelamat ekonomi nasional pada saat krisis keuangan 1998. Namun menghadapi pandemi Corona saat ini, apakah UMKM mampu berjaya kembali?
Banyak pihak memperkirakan bahwa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di beberapa daerah dan juga social distancing akan membuat UMKM merana. Alasannya, ruang gerak UMKM menjadi sangat terbatas.
Advertisement
Namun ternyata, kekhawatiran tersebut bisa ditepis. Kementerian Koperasi dan UKM ternyata sudah menyiapkan jaring-jaring pengaman sehingga UMKM bisa bertahan di tengah gempuran virus Corona.
Salah satunya adalah Program Belanja di Warung Tetangga. Program ini menjadi upaya menjaga daya beli masyarakat terhadap produk UMKM. Program ini juga mempermudah memasok kebutuhan sehari-hari masyarakat di tengah pandemi Corona Covid-19.
Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Bulog dan sembilan klaster pangan BUMN meliputi RNI, Berdikari, Perindo, Perinus, PT Garam, BGR, PPI, SHS, dan Petani dalam program tersebut sebagai warehouse untuk warung UMKM atau koperasi.
“Kami berkolaborasi dengan BUMN untuk distribusi bahan pangan masyarakat dan kebutuhan bahan baku UMKM melalui platform online,” kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki belum lama ini.
Untuk melihat seperti apa strategi penyelamatan UMKM lainnya yang telah disiapkan oleh Menteri Teten, yuk bergabung dengan Live Streaming #sharingsession Liputan6.com yang berlangsung pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 15 April 2020
Waktu : 13.00 WIB - 14.00 WIB
Zoom Meeting : https://zoom.us/j/93346601433
Narasumber : Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki
Atau Anda bisa menyaksikannya di sini