Menko Luhut Akui Ada Negara Tolak Pesanan APD Indonesia

Beberapa perusahaan garmen di Indonesia saat ini telah memproduksi APD seiring menyebarnya wabah Virus Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2020, 21:48 WIB
dr Rahmadi Iwan Guntoro, Sp.P memakai pelindung rambut di Rumah Sakit Haji, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Standar APD tingkat perlindungan ketiga diperuntukkan untuk ruang prosedur dan tindakan operasi pada pasien dengan kecurigaan atau sudah terkonfirmasi COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Liputan6.com, Jakarta Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan adanya negara yang menolak pembelian alat pelindung diri (APD) yang telah dipesan pemerintah Indonesia. 
 
"Yang dikatakan Presiden (Jokowi) sudah ada yang reject kayaknya benar," kata dia melalui video konferensi bersama wartawan, Jakarta, Selasa (14/4/2020). 
 
Meski begitu, Luhut meyakini, pengadaan APD saat ini tidak tergantung lagi dengan negara lain. Sebab banyak APD bagi perawat dan pekerja di rumah sakit sudah dibuat di dalam negeri.
 
 
Beberapa perusahaan garmen di Indonesia saat ini telah memproduksi APD seiring menyebarnya wabah Virus Corona. Hanya saja pemerintah masih kekurangan alat ventilator. 
 
Namun, seiring berjalannya waktu muncul alternatif selain mengandalkan impor. Salah satunya ventilator yang dibuat oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). 
 
"Itu sekarang dibuat ITB, meski tidak sebagus luar karena ventilator lagi diperebutkan," kata Luhut. 
 
 

Impor

dr Rahmadi Iwan Guntoro, Sp.P bersiap memakai face shield atau pelindung wajah di Rumah Sakit Haji, Jakarta, Kamis (9/4/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mengeluarkan rekomendasi standar APD berdasarkan tiga tingkatan perlindungan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Luhut juga membuka peluang impor bahan pembuatan masker N95 dari China dan Korea Selatan lewat kapal kargo. Sehingga bisa tiba di Indonesia dalam waktu dekat. 
 
Mantan  Kepala Staf Kepresidenan ini menegaskan untuk tidak curiga berpikiran negatif terhadap China. Sebab, saat ini banyak sumber yang memang dimiliki China dalam menangani virus ini. 
 
Dia mengingatkan dalam kondisi ini negara tidak bisa bekerja sendiri. Semua negara harus saling bekerjasama melawan wabah Covid-19.
 
"Saya garis bawahi tidak ada negara yang bisa independen sekarang ini, semua harus kerja sama," kata Luhut mengingatkan.
 
 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya