Pagebluk Corona Covid-19, Petuah Sultan HB X: Memasuh Malaning Bumi

Gubernur DIY mengingatkan masyarakat dan warganya agar tetap berada di rumah demi pencegahan penyebaran wabah corona covid-19.

oleh Yanuar H diperbarui 16 Apr 2020, 03:00 WIB
Gubernur DIY mengingatkan masyarakat dan warganya agar tetap berada di rumah demi pencegahan penyebaran virus corona. Jalanan Jogja yang mulai ramai perlu adanya pesan dan mengingatkan masyarakat lewat Sultan Menyapa. (Humas Pemda DIY/ Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Gubernur DIY Sultan HB X menyampaikan pesan kepada warganya lewat Sultan Menyapa di Instagram Humas DIY. Kepala Bagian Humas Pemda DIY, Ditya Nanaryo Aji  mengatakan program ini merupakan inisiasi Sultan HB X, untuk secara rutin menyampaikan pesan kepada masyarakat. 

"Agar selalu waspada dalam menghadapi pandemi Covid-19. Seperti dapat dilihat belakangan ini, jalanan mulai sedikit ramai dibandingkan beberapa minggu lalu," katanya Selasa (14/4/2020).

Aditya mengatakan Sultan Menyapa ini sebagi langkah Sultan untuk menyampaikan pesan beliau kepada warga dan masyarakat luas dipublikasikan melalui media sosial, media cetak, media online, dan sarana publikasi lainnya. Agenda #SultanMenyapa ini rencananya akan ada setiap Hari Selasa pada pukul 08.00 WIB dan akan dimulai pada Selasa (14/4).

"Diharapkan mampu memberikan penguatan atas pesan-pesan Beliau sebelumnya di Sapa Aruh dan pesan agar masyarakat tidak mudik," katanya.

Aditya mengatakan seri pertama, Sultan Menyapa ini tentang Mangasah Mingising Budi, Memasuh Malaning Bumi bermaksud memberikan pengertian bahwa masyarakat tidak boleh egois. Ilmu yang tinggi akan sangat berarti jika dapat diterapkan dan berguna bagi masyarakat lain.

"Mangasah Mingising Budi, dan Memasuh Malaning bumi adalah sejatinya dwitunggal-relasional, yang menggambarkan keterkaitan antara kesejahteraan, ilmu pengetahuan  sekaligus upaya menghargai alam serta lingkungan sekitar kita," katanya. 

Aditya menjelaskan Mangasah Mingising Bumi mensyaratkan sebuah pitutur atau nasihat, bahwa setinggi apapun ilmu tak akan bermanfaat apabila bila tidak diamalkan. Ilmu harus diberikan sentuhan rasa, agar menjadi dwitunggal ideal ilmu dan ngelmu. 

"Ngelmu adalah konsep bagaimana ilmu diamalkan, diterapkan dan pada akhirnya berguna bagi masyarakat di sekitarnya. Implementasi ngelmu akan menjadikan manusia eling lan waspodo, menjadi lebih peka terhadap lingkungannya, baik kepada sesama manusia atau alam sekitarnya," katanya soal makna pesan Sultan Menyapa

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut ini:


Isi Sultan Menyapa

Gubernur DIY mengingatkan masyarakat dan warganya agar tetap berada di rumah demi pencegahan penyebaran virus corona. Jalanan Jogja yang mulai ramai perlu adanya pesan dan mengingatkan masyarakat lewat Sultan Menyapa. (Humas Pemda DIY/ Yanuar H)

"Mangasah Mingising Budi, Memasuh Malaning Bumi"

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Ajaran Sultan Agung itu bermakna mengasah ketajaman akal-budi, membasuh malapetaka bumi. Relevansinya, kini kita harus meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, bersamaan dengan melestarikan lingkungan, juga sifat-sifat serakah "3G"; golek menange dewe, golek butuhe dewe, golek benere dewe, saatnya dicuci habis. 

Kini, adalah saat yang tepat untuk mawas diri, apakah kita cuma mementingkan diri sendiri ataukah migunani tumraping liyan? Islam mengajarkan sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang berguna bagi sesama.

Maka, eratkanlah kembali budaya gotong royong, tidak hanya di desa-desa tapi juga di kota-kota, tidak hanya pada tradisi sambatan seperti di desa, tapi juga wujudkanlah dalam mengatasi masalah bersama bangsa ini.

Sri Sultan Hamengku Buwono X  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya