Liputan6.com, Denpasar Senyum anak-anak remaja yang sedang pergi ke sekolah itu pasti akan semringah. Betapa tidak, kini mereka bisa melalui akses jalan mulus tanpa harus berbaris seperti tentara yang pulang dari medan perang.
Ya, para remaja yang bersekolah di SMP 4 Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali itu saban hari harus melintasi jalan setapak untuk menuju sekolah tempat mereka menimba ilmu. Medannya pun cukup sulit, terjal turun naik. Kondisi itu membuat mereka harus berburu dengan waktu agar tak telat tiba di sekolah.
Yang membuat sedih, jalan setapak itu belum dilapisi apapun. Jika hujan turun, otomatis sepatu yang mereka kenakan akan kotor, tebal dilapisi tanah. Kini hal itu tak akan terjadi lagi. Sebab, jalan setapak itu sudah disulap oleh Kodim 1609/Buleleng.
Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-107, jalan itu sudah diperlebar dan diaspal. Ya, pada waktunya, ketika pemerintah telah mempersilakan mereka kembali ke sekolah setelah Virus Corona COVID-19 punah, wajah mereka pasti akan semringah. Infrastruktur menuju sekolah mereka kini sangat bagus. Tak ada lagi kata telat dan sepatu kotor terkena lumpur.
“Tadinya anak-anak untuk berangkat ke sekolah melalui jalan setapak. Dengan dibukanya jalan ini tentu dapat lebih mempermudah menuju sekolah. Selain itu, jalan ini juga sangat mempermudah petani untuk meningkatkan hasil pertanian mereka,” kata Gede Wija, warga di sekitar lokasi TMMD ke-107 Kodim 1609/Buleleng saat ditemui di lokasi, Selasa (14/4/2020).
Baca Juga
Advertisement
TMMD ke-107 yang digarap Kodim 1609/Buleleng berlokasi di Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng yang menghubungkan Banjar Dinas Abasan dan Banjar Dinas Pancoran. Jalan setapak itu biasa digunakan warga untuk beraktivitas seperti petani yang mengangkut hasil bumi dan pelajar yang hendak pergi sekolah.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Kav Jonny Harianto memaparkan, kegiatan TMMD ke-107 Tahun Anggaran 2020 kali ini digelar dalam tiga tahap. Pada tahap pertama ini sedang berjalan pengerjaannya di empat Kodim wilayah jajaran Kodam IX/Udayana, yakni, Kodim 1618/Timor Tengah Utara, Kodim 1621/Timor Tengah Selatan, Kodim 1606/Lombok Barat dan Kodim 1609/Buleleng.
“Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto selaku Pengendali Kegiatan Operasional (PKO) TMMD di wilayah Kodam IX/Udayana selalu memonitor dan memastikan agar semua kegiatan tersebut dapat berjalan tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran,” kata Kapendam.
Untuk pendanaan, Kolonel Jonny menyebut dialokasikan melalui APBD Kabupaten Buleleng. Sasaran pembangunan dalam TMMD ke-107 ini berangkat dari kebutuhan yang diusulkan masyarakat yang telah disetujui.
Sebagai bentuk kemanunggalan TNI-Rakyat, kedua komponen ini berkolaborasi merealisasikan keinginan masyarakat tersebut. TMMD sendiri, Kapendam melanjutkan, merupakan wujud bakti TNI sesuai tugas pokok yakni melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) guna memberdayakan wilayah pertahanan secara dini.
Ketersediaan Air Bersih
“Hakekat program TMMD adalah sebagai wujud pelestarian nilai luhur budaya Bangsa Indonesia yaitu gotong-royong dalam pembangunan wilayah dengan kegiatan secara lintas sektoral bersama Kementerian/LPNK dan komponen masyarakat yang ikut terlibat di dalamnya," kata Kapendam.
TMMD kali ini sesuai dengan usulan masyarakat yang telah disetujui oleh Pemprov Bali dan Pemkab Buleleng. Dasarnya, kata dia, daerah sasaran TMMD itu perlu mendapatkan perhatian, terutama dari segi ketersediaan air bersih maupun peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.
Saat ini, secara keseluruhan program pengerjaan TMMD ke-107 telah rampung seluruhnya. Selasa pagi (14/4/2020) di Ruang Rapat Kodim 1609/Buleleng kegiatan yang memakan waktu selama 30 hari itu resmi ditutup.
Wakil Bupati Buleleng, dr I Nyoman Sutjidra mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kodim 1609/Buleleng yang telah mendukung program pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat di Desa Panji Anom. “Masyarakat dan aparat desa harus bersama-sama memelihara fasilitas ini. Kalau ini tidak dijaga semua akan sia-sia,” ujarnya.
Advertisement
Rapid Test
Lantaran berlangsung di tengah suasana wabah Virus Corona atau COVID-19, dr Sutjidra telah mengagendakan pemeriksaan kesehatan rapid test kepada anggota satgas. Tujuannya, kata dia, untuk memberikan rasa aman kepada pasukan yang terlibat dalam TMMD yang nantinya kembali ke satuan masing-masing.
“Di tengah pandemi COVID-19 ini mereka bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan seluruh pasukan yang terlibat kembali ke keluarganya atau ke kesatuannya dengan keadaan sehat,” sambungnya.
Komandan Satgas TMMD yang juga Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad WIndra Lisrianto memaparkan proses pengerjaan yang dilakukan institusinya. Awalnya, kata dia, program ini melibatkan masyarakat yang memang memberikan dukungan penuh kepada institusinya mengerjakan proyek TMMD.
“Setelah imbauan physical distancing kami tidak lagi melibatkan masyarakat, hanya memanfaatkan yang ada. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat Desa Panji Anom dan untuk semua yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini,” ucapnya.
Menurut Dandim, pelaksanaan TMMD ke-107 ini merupakan sejarah baru, karena TMMD dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19. Dalam laporan pelaksanaan yang disampaikan Kasdim 1609/Buleleng, Mayor Kav I Nyoman Arya Jayantara memaparkan, kegiatan TMMD ini tak hanya menyasar kegiatan fisik belaka, tetapi juga kegiatan non-fisik.
Desa Peringkat Ketiga Termiskin
Di antaranya adalah pemberian sembako, penyuluhan pencegahan COVID-19, penyemprotan disinfektan, pemasangan wastafel, pembagian masker, pemberian hand sanitizer, penyerahan kursi roda dan penyerahan rehab rumah.
Dijelaskannya, TMMD yang berlangsung sejak 16 Maret 2020 hingga 14 April 2020 ini telah merampungkan 857 meter jalan dengan rabat beton dan 5 unit gorong-gorong. Selain itu juga membuat dinding penahan tanah sepanjang 757 meter, pipanisasi sepanjang 8.360 meter, 3 unit bak lepas tekanan dan 1 unit reservoir (tempat cadangan air).
Juga pembuatan 5 unit fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus) di 4 banjar dinas yakni Banjar Dinas Lebahsiung, Banjar Dinas Batupulu, Banjar Dinas Pancoran dan Banjar Dinas Abasan. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng, Made Subur menuturkan, program TMMD tahun ini dialokasikan dana sebesar Rp2,5 miliar.
Dipilihnya Desa Panji Anom sendiri bukan tanpa alasan. Desa Panji Anom, berdasarkan data Bappeda Litbang Buleleng, berada pada peringkat ketiga di Kecamatan Sukasada sebagai desa miskin di Buleleng. Bahkan di desa ini masih banyak warga yang belum memiliki jamban.
Giat TMMD disambut gembira warga. "Dengan adanya kegiatan TMMD merasa sangat berterimakasih, karena kegiatan ini sangat mendukung untuk kelancaran transportasi, terutama membawa hasil bumi untuk dipasarkan,” kata Made Sudiartha warga yang merasakan manfaat kegiatan ini.
Advertisement