Pandemi Corona Covid-19, Borneo FC Ingin Jaga Tren Positif Saat Kompetisi Kembali Digelar

Presiden Borneo FC, Nabil Husein, berharap industri sepak bola Tanah Air kembali bergelora.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 15 Apr 2020, 13:50 WIB
Borneo FC di Shopee Liga 1 2020. (dok. Borneo FC)

Jakarta - Borneo FC menjadi satu di antara beberapa klub yang bisa dibilang merasa rugi karena berhentinya kompetisi Shopee Liga 1 2020 akibat pandemi Corona COVID-19. Borneo FC tengah dalam performa yang menanjak dalam tiga laga pertama Liga 1 2020. Tren positif tersebut pula membuat Borneo FC enggan terpuruk ketika nantinya Liga 1 2020 bergulir kembali.

Awalnya PSSI memutuskan untuk menghentikan Shopee Liga 1 2020 setelah pekan ketiga tuntas digelar. Namun, federasi sepak bola Indonesia itu kemudian menetapkan status force majeure terhadap kompetisi sepak bola Indonesia.

Semua keputusan itu diambil karena penyebaran virus corona atau COVID-19 yang makin merebak.

Borneo FC, yang kalah 2-3 dari Persija Jakarta di laga perdana, dalam performa yang menanjak dengan kemenangan yang mereka raih atas Persipura Jayapura dan Persela Lamongan. Pesut Etam bahkan berada di peringkat ketiga klasemen Liga 1 2020 saat kompetisi berhenti.

Penghentian kompetisi sempat dirasakan begitu merugikan bagi Borneo FC karena tren positif yang tengah mereka bangun. Tidak ingin menyalahkan apapun, Borneo FC kini hanya fokus agar bisa mempertahankan tren positif itu jika kompetisi kembali bergulir.

"Semua aspek dirugikan. Tapi, kami tidak saling menyalahkan walau virus datang pada waktu yang tidak tepat," ujar Presiden Borneo FC, Nabil Husein, seperti dilansir situs resmi Liga 1.

"Soal sepak bola kami selalu pantau. Bisa dibilang Borneo FC memang lagi dalam kondisi yang bagus. Hanya karena situasi, segalanya berubah," lanjutnya.

 

Load More

Paling Cepat 1 Juli

CEO Pusamania Borneo FC, Nabil Husein. (Dewi Divianta)

Kompetisi sepak bola Indonesia, baik Shopee Liga 1 2020 ataupun Liga 2 2020, paling cepat bakal digelar setelah 1 Juli 2020. Hal itu sesuai dengan keputusan PSSI jika situasi darurat wabah penyakit yang ditetapkan pemerintah hingga 29 Mei 2020 tidak berubah.

Namun, jika pemerintah ke depannya memutuskan untuk memperpanjang durasi situasi darurat setelah 29 Mei 2020, maka PSSI akan memutuskan untuk membatalkan semua kompetisi sepak bola Indonesia pada tahun ini.

 


Ingin Keadaan Normal Lagi

Sebagai stakeholder sepak bola, terutama pemangku jabatan tertinggi di level klub, Nabil Husein tidak ingin kompetisi berhenti. Nabil berharap industri sepak bola di Indonesia segera kembali memutar roda kehidupan.

"Ya banyak sekali yang bergantung hidup dari sepak bola. Semoga musibah ini lekas berakhir agar berkegiatan normal lagi. Insya Allah," pungkasnya.

Sumber: Liga Indonesia

Disadur dari Bola.com (Benediktus Gerendo Pradigdo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya