Pemerintah Jamin Ketersediaan 11 Bahan Pokok Jelang Ramadan, Apa Saja?

Pemerintah telah memantau pasokan dan ketersediaan 11 komoditas utama bahan kebutuhan pokok

oleh Septian Deny diperbarui 15 Apr 2020, 14:00 WIB
KPPU curiga ada permainan kartel komoditas pangan, kecurigaan tersebut muncul lantaran menipisnya stok beras di pasar secara tiba-tiba.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah memastikan ketersediaan 11 bahan kebutuhan pokok masyarakat. Dengan Demikian diharapkan tidak terjadi lonjakan harga jelang masuknya Ramadan nanti.

Pada awal April lalu, ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah memantau pasokan dan ketersediaan 11 komoditas utama bahan kebutuhan pokok. Hal ini sebagai persiapan masuknya bulan suci Ramadan.

“Presiden memberi arahan bahwa untuk seluruh pangan ini perlu dijaga ketersediaan barangnya. Harus dilihat jumlah, harga, dan kualitasnya. Selain itu, tentu distribusi logistik juga diperhatikan untuk bisa tetap berjalan aman sampai Ramadan dan Lebaran nanti,” kata Airlangga.

Airlangga menjelaskan mengenai beras, baik dari stok yang ada maupun perkiraan hasil panen di bulan April, Mei, dan Juni 2020 akan cukup memenuhi kebutuhan Ramadan hingga Lebaran 2020.

“Demikian pula untuk jagung, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging ayam, telur ayam, dan minyak goreng. Kita punya stok yang cukup,” terangnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Bawang Putih

Aktivitas pedagang cabai dan bawang putih di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (6/2/2020). Harga cabai dan bawang putih mengalami kenaikan hingga mencapai dua kali lipat akibat musim hujan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Khusus bahan pokok bawang putih, lanjut Airlangga, juga telah diberikan persetujuan impor dan akan masuk dalam jumlah besar. Demikian pula untuk ketersediaan daging sapi atau kerbau dan gula pasir.

Airlangga menambahkan, pemerintah juga sudah melakukan operasi pasar untuk gula pasir. Penyediaan gula dari ex-Dumai sebanyak 20 ribu ton, ex-Lampung sebanyak 33 ribu ton, dan ex-industri rafinasi sebanyak 250 ribu ton.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya