Rapat Kabinet, Jokowi Pakai Aplikasi Baru Rekomendasi BSSN Agar Tak Dilacak

Jokowi menggelar rapat terbatas bersama jajaran menteri kabinet dengan topik program mitigasi dampak virus corona (Covid-19) terhadap usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Apr 2020, 11:34 WIB
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto, duduk di belakang Presiden Jokowi sambil mengenakan masker saat mengikuti KTT ASEAN Khusus Tentang COVID-19. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas bersama jajaran menteri kabinet dengan topik program mitigasi dampak virus corona (Covid-19) terhadap usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Rapat tersebut dilakukan secara virtual atau melalui video conference, Rabu (15/4/2020).

Namun, rapat terbatas itu sempat tersendat karena mengalami gangguan saat Jokowi tengah memberi pengarahan kepada menteri. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan bahwa rapat kali ini menggunakan aplikasi video conference yang berbeda dari sebelumnya.

"Bapak presiden perlu kami laporkan sebelum ratas (rapat terbatas) dimulai, hari ini kita menggunakan aplikasi yang berbeda dengan yang lalu," ujar Pramono Anung membuka rapat terbatas.

Meski begitu, dia tak menjelaskan aplikasi apa yang digunakan dalam rapat terbatas kali ini. Menurut Pramono, pergantian aplikasi video conference ini berdasarkan koordinasi dengan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) agar tak bisa dilacak oleh siapapun.

"Atas koordinasi dengan BSSN kita akan memakai aplikasi-aplikasi yang bergantian supaya tidak bisa dilacak oleh siapapun," jelasnya.

Dia pun mempersilahkan Jokowi untuk memberikan pengarahan kepada para menteri terkait program mitigasi dampak Covid-19 terhadap UMKM. Jokowi pun memberikan pengarahan. Di tengah pengarahannya, Pramono tiba-tiba menyela.

"Bapak Presiden dipersilahkan. Kok aku masih bingung," ucap Pramono

"Sudah mulai. Sudah dengar semua?" kata Jokowi.

"Bapak presiden dipersilahkan," tutur Pramono lagi.

"Sudah. Sudah dengar? Sudah Bisa? Tes? Tes tes tes. Bisa?" tanya Jokowi menyadari adanya gangguan teknis.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Gangguan Rapat

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun tertawa kecil menanggapi adanya gangguan teknis itu. Setelah diperbaiki, Jokowi kembali memberikan arahan kepada para menterinya.

Dia meminta agar eksekusi program relaksasi untuk UMKM yang mengalami kesulitan akibat pandemi corona dipercepat. Jokowi menjelaskan mekanisme bantuan untuk kredit UMKM yaitu berupa subsidi bunga penundaan bayar pokok.

"Jangan menunggu sampai mereka tutup baru kita bergerak. jangan sampai nanti terlambat, jangan sampai terlambat dan menimbulkan gejolak di masyarakat," pungkas Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya